TEMPO.CO, Jakarta -antaraWali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyatakan telah memerintahkan petugas untuk menangkap para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), termasuk gelandangan, yang berada di jalanan.
Hingga saat ini, Marullah tak menyampaikan berapa jumlah PMKS (gelandangan) yang sudah ditertibkan dan dibawa ke tempat penampungan.
"Mulai kemarin memang jadi kucing-kucingan gitu ya," kata Marullah saat dihubungi, Selasa, 28 April 2020.
Sebelumnya, isu PMKS mencuat setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan karyawan yang dirumahkan akibat terdampak COVID-19 menggelandang di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setelah itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan lima kota di DKI menyiapkan satu GOR guna menampung PMKS.
Marullah berujar, persoalan warga menggelandang di Ibu Kota tak hanya terjadi saat pandemi virus corona kini melanda Indonesia. PMKS juga menyebar rata di lima kota Jakarta. Dia mengaku, pihaknya sudah menghalau PMKS yang tampak menggelandang di jalan sebelum perintah Anies diserukan.
Pemerintah kota Jaksel, dia melanjutkan, tak membawa mereka ke panti sosial seperti biasanya. Sebab, menurut dia, saat ini panti sosial pun tidak bisa menampung PMKS di tengah wabah Covid-19.
"Jadi kami halau. Setelah kami halau (para PMKS) pindah saja dari satu tempat ke tempat yang lain," ucapnya.
Pemerintah kota Jaksel menyediakan GOR Pasar Minggu berkapasitas 60 orang sebagai lokasi penampungan mereka. Ini sesuai dengan perintah Anies Baswedan agar lima kota Jakarta masing-masing menyediakan satu GOR untuk menampung warga yang ditemukan menggelandang.