TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta memberikan relaksasi kepada penyewa lapak atau tenant UMKM di stasiun MRT yang terkena dampak pandemi Corona. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menyatakan perusahaan menggratiskan biaya sewa lapak selama tiga bulan.
"Kami paham yang terdampak itu tenant UMKM. kami berikan relaksasi tidak bayar sewa tiga bulan," kata William saat pemaparan secara daring, Rabu, 29 April 2020.
Kebijakan itu dapat diperpanjang apabila pandemi Corona masih melanda Jakarta tiga bulan ke depan. Menurut William, pembebasan biaya sewa tidak berlaku untuk lapak kelas menengah, seperti Indomaret dan Starbucks. William berujar belum ada kebijakan khusus bagi lapak tersebut.
"Pada prinsipnya kami akan mempertimbangkan adanya relaksasi. Yang baru kami berikan relaksasi penuh kepada UMKM," ujarnya.
Selama pandemi Corona, operasional transportasi umum termasuk MRT Jakarta ikut terdampak. PT MRT Jakarta harus membatasi jam operasional menjadi pukul 06.00-18.00.
BUMD itu juga menutup tujuh stasiun guna mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta. PSBB Jakarta berlaku sejak 10 April 2020.
Tujuh stasiun MRT yang ditutup selama pelaksanaan PSBB Jakarta antara lain Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra. Itu artinya tersisa enam stasiun MRT yang beroperasi, yakni Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.
LANI DIANA