TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan penggunaan sekolah sebagai tempat isolasi orang dalam pemantauan (ODP) merupakan alternatif terakhir pemerintah DKI. Informasi ini diperolehnya ketika bertanya langsung ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pak gubernur memberikan statement kepada saya bahwa itu adalah alternatif terakhir," kata Iman saat dihubungi, Kamis, 30 April 2020. "Apabila memang kita sudah tidak ada tempat lagi, apabila (pasien Covid-19) terus melonjak, ke rumah sakit sudah penuh, mau tidak mau mungkin kita akan pakai sekolah," jelas dia.
Iman mengharapkan tak ada pasien Covid-19 yang mendesak perlu diisolasi di sekolah DKI. Saat ini, dia melanjutkan, pemerintah tengah menyiapkan sekolah-sekolah agar siap digunakan ODP. Namun, belum tentu sekolah tersebut memang akan terpakai.
Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan kepada Anies ihwal potensi munculnya gejolak dari masyarakat apabila isolasi di sekolah berjalan. Potensi ini, menurut dia, mungkin saja terjadi.
Iman mencontohkan, tempat tinggalnya dekat dengan domisili rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dan hotel yang menjadi tempat peristirahatan sementara untuk perawat medis. Belakangan, dia mengklaim, jumlah warga yang terinfeksi ataupun diduga tertular virus corona melonjak.
"Akhirnya kan masyarakat berpikirannya jadi negatif. Lebih-lebih tambah ada sekolah nanti, waduh cilaka dah," ucap dia.
Sebelumnya, pemerintah DKI menyiapkan 136 sekolah yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien virus Corona. Hal tersebut tertuang dalam surat dinas kepala Dinas Pendidikan Nahdiana bernomor 4443/-1.772.1. Sekretaris Dinas Pendidikan Susi Nurhati menyampaikan surat tersebut merupakan laporan Dinas Pendidikan atas usulan camat lurah untuk isolasi mandiri bagi masyarakat yang berstatus ODP.