TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengeluhkan masih banyak pabrik di luar delapan jenis usaha yang diizinkan dalam PSBB kabupaten Bogor, yang tetap beroperasi di tengah wabah Covid-19. Pabrik tersebut bisa tetap beroperasi karena mengantongi izin dari Kementerian Perindustrian.
Ia curhat sulit menindak pabrik-pabrik tersebut. "Ini kontradiktif, ini yang saya keluhkan," katanya dalam diskusi Polemik di Radio MNC Trijaya, Sabtu, 2 Mei 2020.
Ade menuturkan ada surat dari Kementerian Perindustrian yang mengizinkan pabrik tetap beroperasi, khususnya terkait ekspor-impor. "Jadi artinya sulit kami mau menegakkan hukum kalau ada alasan peraturan dari Kementerian Perindustrian yang mengecualikan," ucap dia.
Namun Ade menampik jika ia tidak berdaya menghadapi kebijakan dari pemerintah pusat. Jika memang harus tetap beroperasi maka perusahaan tersebut wajib memberlakukan protokol kesehatan Covid-19 seperti physical distancing dan wajib masker.
Bupati Bogor mengatakan pemerintah kabupaten sudah memberikan edukasi kepada pabrik yang masih tetap beroperasi di masa pemberlakuan PSBB agar menjalankan protokol kesehatan. "Penjarangan karyawan, memakai masker, menyediakan hand sanitizer, dan saya minta dilakukan rapid test. Kalau tidak kami berikan teguran dan kalau bandel akan kami evaluasi," ucap dia.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, rata-rata merupakan kasus impor dari Jakarta. Kasus positif Covid-19 banyak ditemui di daerah Cibinong, Gunung Putri, Bojong Gede, dan Parung Panjang.