TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan kronologi perampokan yang terjadi di siang bolong di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat. Yusri mengatakan perampokan terjadi usai korban menarik uang dari bank sebanyak Rp 80 juta.
"Korban saat itu selesai mengambil uang di teler bank Bojong Sari Depok sejumlah Rp80 juta. Kemudian saat itu mau beli minyak wangi di TKP," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa, 5 Mei 2020.
Saat memarkirkan kendaraan di depan toko, terlihat 4 orang dengan 2 sepeda motor berkeliling di sekitar mobil korban. Seluruh pelaku mengenakan masker dan helm untuk menyembunyikan wajahnya.
Tak lama kemudian, seorang pelaku menghampiri mobil korban dan memecahkan kaca kursi penumpang bagian tengah. "Setelah memecahkan kaca belakang kanan mobil, dia menodongkan badik kemudian merampas tas korban yang isinya uang sejumlah Rp80 juta," kata Yusri.
Usai mendapatkan barang incarannya, pelaku berusaha melarikan diri namun dihalau oleh sopir mobil tersebut. Pelaku sempat lari ke tengah jalan dan terjatuh. Warga pun sempat mengerumuni dan memukuli korban.
Selain itu, aksi tarik menarik tas juga sempat terjadi dan membuat uang Rp 80 juta berhamburan di jalan. Pelaku yang panik kemudian lari menuju kawanannya yang sudah menunggu di ujung jalan. Lalu tanpa disangka, kawan pelaku menodongkan senjata api dan membuat massa mundur. Pelaku pun berhasil melarikan diri.
"Setelah dihitung di Polsek jumlah uang korban yang sempat berserakan sisa Rp77,2 juta dan yang hilang sebanyak Rp2,8 juta," kata Yusri.
Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap 4 orang tersangka perampok di Depok yang aksinya terekam video dan viral di media sosial itu.