Cerita Relawan Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Baru Lulus Ners

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 61 relawan Covid-19 didatangkan dari pelbagai daerah untuk membantu penanganan pasien di RS Darurat Corona Wisma Atlet Jakarta. Puluhan perawat itu mendarat di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Selasa sore, 5 Mei 2020.

Satu dari 61 relawan itu bernama Baiturrahman, 24 tahun, dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Dia baru saja menyelesaikan pendidikan profesi ners pada Oktober 2019.

Relawan muda ini mengatakan belum pernah terjun di dunia kerja sebagai seorang perawat sebelumnya. Selain ingin membantu pemerintah, dia pun berharap bisa memperkaya ilmunya.

“Saya ingin membantu Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini dan juga untuk menambah pengalaman dan wawasan,” ujar Baiturrahman dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Mei 2020.

Baiturrahman ikut mendaftar sebagai relawan ketika Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan membutuhkan 1.500 dokter dan 2.500 perawat untuk menangani pandemi virus corona pada Maret 2020.

Baiturrahman melakukan registrasi melalui laman yang diunggah Kementerian Kesehatan dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Setelah terpilih, Baiturrahman dipanggil ke Jakarta. "Selanjutnya kami akan melakukan medical check up dan mengikuti pelatihan,” ucap dia.

Gugus Tugas menyaring relawan dari Banda Aceh, Medan, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Makassar. Ketua Bidang Pelatihan Relawan Gugus Tugas Prasetyo Nurhardjanto menerima 61 perawat ini di The Media Hotel, Jakarta sebelum ditempatkan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.

Tak lupa Prasetyo menyambut sekaligus menyampaikan rasa bangga dan penghargaan kepada mereka. "Pekerjaan di depan sudah menanti kalian. Tetap patuhi semua protokol yang ada," demikian pesannya.

Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Data pemerintah pusat hingga 6 Mei menunjukkan 12.438 pasien positif, 2.317 sembuh, dan 895 meninggal. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 240.726 kasus dan 26.932 kasus pasien dalam pengawasan (PDP).