TEMPO.CO, Bogor - Bantuan untuk korban bencana longsor Sukajaya Kabupaten Bogor masih berdatangan meski peristiwa di awal tahun 2020 itu sudah berlalu hampir enam bulan.
Pada Jumat 8 Mei, bantuan datang dari Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) yang menyalurkan bantuan berupa bahan pokok, bahan bangunan (asbes), dan bahan bakar untuk alat berat.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APRI Gatot Sugiharto mengatakan, bantuan yang disalurkan itu ditujukan hanya kepada warga korban bencana di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, yakni sebanyak 200 paket sembako.
"Ini hanya bagian rasa peduli kita terhadap sesama untuk korban banjir, terlebih saat ini sedang pandemi COVID-19. Kami memilih lokasi titik terparah, karena di lingkungan Cileuksa ini paling parah saat diterpa banjir dan longsor," kata Gatot.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APRI Kabupaten Bogor H Yanuar Lesmana menyebutkan bahwa bahan bakar jenis solar yang disalurkan itu sebanyak 5.000 liter untuk alat berat yang hingga kini masih aktif membersihkan material rumah dan jalan.
"Bantuan tersebut merupakan hasil swadaya H.Jalaludin dan rekan-rekan, yang merupakan anggota APRI Kabupaten Lebak. Kegiatan tersebut bertema Peduli pengusaha Tambang terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor awal tahun lalu," tuturnya.
Ia berharap, dengan bantuan tersebut bisa meringankan masyarakat di Cileuksa Kecamatan Sukajaya, dalam menyambung kehidupan sehari-hari pascabencana longsor Sukajaya.
Seperti diketahui, Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terdampak bencana awal tahun 2020 dengan kerusakan paling parah dibandingkan tiga kecamatan lainnya di wilayah barat Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Nanggung, Cigudeg, dan Kecamatan Jasinga.
Peristiwa banjir bandang dan longsor Sukajaya terjadi pada 1 Januari 2020 itu mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah masyarakat, jika dirinci, sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.