TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap kebijakan pembukaan transportasi publik oleh Kementerian Perhubungan tak disalahgunakan untuk mudik.
Wagub DKI berharap pengaktifan kembali moda transportasi dimanfaatkan untuk memperlancar distribusi logistik, bukan celah untuk mobilitas warga. "Karena pengangkutan orang masih belum baik, masih sangat sensitif dan berbahaya,” ujar dia dalam telewicara di akun instagram @mnctrijayafm pada Jumat malam, 8 Mei 2020.
Meski begitu, Riza mengingatkan transportasi publik untuk mendistribusikan logistik pun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Kami memahami moda transportasi adalah angkutan massal yang penting untuk mengantarkan barang,” kata Riza.
Ahmad Riza Patria juga mengingatkan kepada warga Jakarta agar tetap berada di rumah dan tidak bepergian ke luar kota. Ia menyebut hal itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke wilayah lain.
Warga luar Jakarta pun harus berpikir berulang kali untuk datang ke DKI. Menurut dia, tren penurunan jumlah peningkatan kasus Covid-19 beberapa waktu lalu jangan sampai membuat masyarakat lengah. “Justru harus kita sikapi secara bijak, baik, dan terus memperketat dari penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),” ucap Riza Patria.
Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi yang menyebut bahwa seluruh moda transportasi komersial untuk angkutan penumpang darat, laut, serta udara akan kembali beroperasi mulai 7 Mei 2020.
Budi menjelaskan bahwa relaksasi pengoperasian seluruh moda transportasi itu sudah dirundingkan dengan Tim Gugus Tugas Covid-19. Tim Gugus Tugas dalam hal ini bertindak menetapkan kriteria penumpang yang boleh menggunakan layanan transportasi umum di wilayah PSBB.
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz menilai kebijakan tersebut membingungkan. Ia mengatakan ada inkonsistensi antara pemerintah pusat dengan pembatasan yang telah diterapkan pemerintah daerah.
Menurut Aziz, pemerintah pusat semestinya melihat data dalam membuat kebijakan melonggarkan operasional transportasi publik. Hingga hari ini, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, data kasus pasien yang terinfeksi virus corona masih terus naik. "Kecuali kalau memang grafiknya sudah terus turun. Baru perlahan bisa melakukan relaksasi."