TEMPO.CO, Bogor -Bupati Bogor Ade Yasin meminta kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Bogor menghargai dan menghormati petugas Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Hal tersebut Ade kemukakan setelah viral video dua warganya memaki dan menyerang petugas PSBB karena tidak menerima ditegur dan disuruh menerapkan SOP kesehatan.
"PSBB ini kan untuk mengatur dan menjaga keselamatan kesehatan masyarakat, bukan mengekang apalagi mencelakakan," kata Ade Yasin melalui video konferensi persnya, Minggu malam 10 Mei 2020.
Ade mengatakan kejadian tindakan brutal pemuda yang menjadi warganya di bagian timur Kabupaten Bogor, sebab kurang edukasi dan pemahaman pemuda tersebut. Juga karena keegoisan sang pemuda, sehingga mengakibatkan terlukanya petugas PSBB yakni ketua Karang Taruna setempat.
Ade menyebut kejadian tersebut bukan lagi tindakan biasa yang tidak menghargai petugas, tapi sudah murni masuk tindak pidana. "Ini jelas dan saya meminta pemuda tersebut harus diproses secara hukum," ucap Ade.
Dengan kejadian tersebut Ade menegaskan kepada seluruh masyarakat tidak sekedar menghargai petugas, tapi juga wajib patuh menjalankan SOP kesehatan dalam PSBB ini. Terutama warga masyarakat Kabupaten Bogor yang berada di zona merah untuk tidak melakukan kunjungan ke zona hijau, termasuk mudik. "Jadi tolong semua patuhi. Jangan sampai zona hijau menjadi zona merah karena kelalaian dan keegoisan," kata Ade.
Sebelumnya, pemuda asal Jonggol, Bogor berinisial MS, 22 tahun nekat melawan petugas yang sedang berjaga di pos PSBB Bogor di wilayah Rawabebek. Akibat aksinya, Kepolisian Sektor Jonggol menahan MS yang membuat seorang petugas terluka karena diserang.