TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, memastikan warga terdampak pandemi Corona bakal menerima bantuan sosial atau Bansos di tahap kedua. Pemerintah DKI dan pusat telah menyepakati pembagian Bansos berikutnya untuk 2,15 juta kepala keluarga di Jakarta.
"Kami pastikan seluruh warga Jakarta akan mendapatkan bantuan," kata Riza saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Mei 2020. Ia menyatakan dari total 2,15 juta penerima Bansos, sebanyak 853.196 keluarga di antaranya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI.
Sementara bantuan untuk 1,3 juta keluarga lainnya menjadi tanggungan Pemerintah Pusat. Rencananya, bantuan tahap dua disalurkan 10 hari sebelum Lebaran 2020.
Selain itu, bantuan Bansos dari Pemprov DKI dan pusat akan dibagikan di zona yang berbeda. Paket bantuan dari keduanya juga disalurkan di waktu yang sama dengan nilai serupa. Dengan begitu, datanya tak tumpang tindih seperti penyaluran tahap pertama.
Pemerintah DKI Jakarta, Riza menambahkan, juga telah memperbaiki data penerima Bansos. Menurut dia, ada juga data tambahan yang diusulkan dari RT dan RW setempat. "InsyaAllah tidak ada lagi yang tidak menerima bantuan bagi yang berhak dan mudah-mudahan tidak ada lagi yang tidak berhak mendapatkan," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Riza meminta warga mampu mengembalikan bantuan apabila masih mendapat pada tahap kedua. Begitu juga dengan warga terdampak Covid-19 jika belum terdaftar agar melapor ke RT dan RW setempat.
Sebelumnya, Pemprov DKI mendistribusikan Bansos tahap pertama pada 9 April 2020 atau satu hari sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB Jakarta). Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan bantuan disalurkan ke 1,2 juta keluarga dan hanya 1,6 persen di antaranya salah sasaran.
Penyaluran bantuan yang awalnya direncanakan setiap minggu ternyata terhenti di pekan pertama. Dengan begitu, Pemprov DKI baru satu kali membagikan Bansos.
Pada pekan berikutnya, Pemprov DKI mengandalkan Bansos berupa paket sembako dari pemerintah pusat. Pemerintah DKI menganggarkan Rp 5,03 triliun dari pos belanja tidak terduga (BTT) untuk menangani pandemi Corona.
LANI DIANA