TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyatakan tak perlu mempersoalkan data penerima bantuan sosial atau bansos dari Pemerintah Provinsi DKI dan Pemerintah Pusat yang serupa. Sebab, menurut dia, Bansos sama-sama diterima oleh warga Jakarta di waktu yang berbeda.
"Jadi sebetulnya ini tidak perlu dipermasalahkan karena yang dibantu juga warga Jakarta, warga kita," kata Riza saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Mei 2020.
Dia menyampaikan pemerintah DKI terlebih dulu menyalurkan Bansos tahap pertama sehari sebelum PSBB Jakarta untuk 3,7 juta jiwa alias 1,2 juta keluarga yang membutuhkan. Baru pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial membagikan bantuan kepada warga yang sama pada 20 April 2020.
Itu artinya, ada jeda waktu 10 hari bagi warga menerima bantuan tersebut. Karena itu, Riza menilai, seharusnya tak perlu memperdebatkan Bansos dari Pemprov DKI dan pusat. Lagipula, lanjut dia, bantuan pemerintah daerah ataupun pusat sama-sama kebutuhan primer dan tak bertahan lama.
Riza memberi ilustrasi dari Gubernur DKI Anies Baswedan ihwal beda memberikan sepeda dengan makanan. Sepeda merupakan jenis barang yang tidak habis sehingga tak perlu lagi dibagikan kepada warga membutuhkan.
"Tapi kalau makan kita dikasih hari ini kemudian 10 hari atau seminggu lagi (diberikan), itu tidak apa-apa karena makanan jenis barang yang habis pakai dan untuk kepentingan yang sangat primer," jelas politikus Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, pemerintah DKI mendistribusikan Bansos tahap pertama pada 9 April 2020 atau satu hari sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB Jakarta). Anies Baswedan menyampaikan bantuan disalurkan ke 1,2 juta keluarga dan diklaim hanya 1,6 persen di antaranya salah sasaran.
Penyaluran bantuan yang awalnya direncanakan setiap minggu ternyata terhenti di pekan pertama. Dengan begitu, pemerintah DKI baru satu kali membagikan Bansos. Sebab, di pekan berikutnya, DKI mengandalkan bantuan berupa sembako dari pemerintah pusat. Pemprov DKI menganggarkan Rp 5,03 triliun dari pos belanja tidak terduga (BTT) untuk menangani Covid-19.
Pemerintah kembali merencanakan penyaluran Bansos tahap dua pada 10 hari sebelum Lebaran 2020. Warga yang terdaftar sebagai penerima mencapai 2,15 juta keluarga. Agar data tak tumpang tindih, pemerintah DKI membantu 853.196 keluarga dan pemerintah pusat bertanggung jawab atas sekitar 1,3 juta keluarga yang terdampak pandemi Corona.
LANI DIANA