TEMPO.Co, Jakarta -Tim Kepolisian Sektor Tambora, Jakarta Barat, menangkap 23 pemuda pelaku tawuran di Kampung Duri Selatan, Tambora, yang mengakibatkan seorang anggota polisi, yakni Inspektur Dua I Gusti Ngurah Astawa menderita luka bacok. Tawuran tersebut berlangsung pada Selasa dini hari, 12 Mei lalu.
"Dari seluruh pelaku yang diamankan, 14 di antaranya adalah pemuda Kelurahan Duri Selatan, dan sembilan lainnya dari kelompok Setia Kawan," ujar Kapolsek Tambora, Komisaris Iver Son Manossoh dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Mei 2020.
Iver mengatakan barang bukti yang disita dari kasus tawuran tersebut adalah 2 buah celurit, 14 anak panah, 1 buah ponsel, 1 unit mobil Toyota Avanza dalam kondisi pecah kaca belakang dan samping, dan puluhan pecahan botol. Dari hasil penangkapan terhadap ke-23 pemuda itu, kata dia, diperoleh informasi bahwa orang membacok Ipda I Gusti Ngurah Astawa adalah DL. Namun menurut Iver, status DL saat ini disebut masih buron."Sedangkan pelaku berinisial Al berperan membawa senjata tajam tersebut," ujar Iver.
Menurut Iver, para pelaku yang ditangkap dijerat dengan Pasal 170, Pasal 406, Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Mereka juga dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam.
Iver menjelaskan, insiden pembacokan Ipda I Gusti Ngurah Astawa bermula saat tim piket Buser mendapat informasi dari warga Duri Selatan tentang meletusnya tawuran antara kelompok pemuda Setia Kawan, Gambir Jakarta Pusat dengan kelompok pemuda Pangkalan Bemo, Tambora, Jakarta Barat.
Menerima informasi tersebut, tim piket Buser Polsek Tambora yang dipimpin Ipda I Gusti Ngurah Astawa mendatangi lokasi. Setibanya di tempat kejadian, polisi disebut berusaha melerai massa tawuran yang saat itu sedang saling lempar batu, botol dan anak panah. "Tidak hanya itu kedua kelompok pemuda tersebut saling mengarahkan letusan mercon," kata Iver.
Menurut Iver, I Gusti Ngurah Astawa kemudian berusaha membubarkan tawuran dengan memberikan tembakan peringatan ke atas namun tidak dihiraukan. Tiba-tiba, kata dia, ada seorang pemuda yang membacok I Gusti Ngurah Astawa dari arah belakang."Ipda Ngurah mengalami luka bacok dengan panjang sekitar 12 sentimeter dan kedalaman 7 sentimeter. Saat ini beliau menjalani perawatan intensif," kata Iver.