TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, memprediksi kondisi jalanan di Jakarta akan padat oleh masyarakat saat Lebaran 2020. Peningkatan itu diprediksi karena banyak warga yang melakukan mudik lokal di wilayah Jabodetabek.
"Lebaran sebelumnya DKI Jakarta lebih lenggang karena orang mudik ke kampung halamannya masing-masing. Tetapi lebaran tahun ini akan lebih padat," ujar Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 14 April 2020.
Sambodo mengatakan peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan mudik lokal kemungkinan akan terjadi pada Kamis, 21 Mei 2020 atau H-4 menjelang Idul Fitri. Oleh karena itu, polisi akan menyiagakan lebih banyak personel untuk mencegah masyarakat keluar area Jabodetabek dan mengawasi jalannya PSBB.
"Kami juga pastikan akan meningkatkan jumlah personel untuk mengawasi warga yang merayakan takbiran secara keliling karena itu menjadi salah satu kerawanan tersendiri," ujar Sambodo.
Polda Metro Jaya mengizinkan masyarakat berkunjung ke rumah sanak saudara saat Lebaran 2020 asalkan masih di dalam wilayah Jabodetabek. Kegiatan ini disebut sebagai mudik lokal.
Baca Juga:
Meskipun membolehkan adanya mudik lokal, Sambodo mengatakan, masyarakat harus mematuhi semua ketentuan PSBB seperti social distancing, berkerumun lebih dari lima orang, dan memakai masker saat bepergian. Polisi juga melarang masyarakat menggelar open house seperti yang dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri.
"Di massa PSBB saat ini memang silaturahmi tentu kami tidak anjurkan untuk dilakukan, tapi tentu kemudian juga tidak kami larang. Asalkan dia tidak keluar wilayah (Jabodetabek)," kata Sambodo.
Aturan larangan mudik Lebaran 2020 merupakan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dalam aturan tersebut, masyarakat Jabodetabek tidak diperkenankan meninggalkan kotanya untuk mencegah penyebaran virus corona.
M JULNIS FIRMANSYAH