TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang Pasar Rangkasbitung menyatakan daya beli warga Kabupaten Lebak mulai membaik usai pencairan dana bantuan langsung tunai (BLT). Peningkatan daya beli itu diketahui dari kenaikan omzet para pedagang sejak sepekan terakhir.
"Kami sangat kewalahan melayani konsumen," kata Enjum, seorang pedagang bahan pokok di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat, 15 Mei 2020.
Kenaikan daya beli masyarakat ini membuat omzet pedagang mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Menurut dia, kondisi itu tidak hanya disebabkan oleh kenaikan permintaan masyarakat terhadap bahan kebutuhan pokok mendekati Lebaran, tapi juga karena pencairan dana BLT.
"Kami beberapa hari terakhir ini omzet pendapatan cukup lumayan dibandingkan dengan pekan lalu," katanya menjelaskan.
Pedagang Pasar Rangkasbitung yang lain, Yani, juga mengaitkan pencairan dana BLT dengan peningkatan pendapatan pedagang.
Alasannya, dua pekan memasuki Ramadan, pembeli di pasar itu sempat sepi. Penjualan sayuran tidak laku. Namun saat ini terjadi kenaikan pendapatan, bahkan pedagang bisa meraup keuntungan bersih Rp450.000, setelah sebelumnya hanya meraih Rp100.000 per hari.
"Kami yakin naiknya daya beli warga itu pasca-pencairan dana BLT," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Agus Reza mengatakan persediaan harga pokok yang mencukupi dan harga yang relatif stabil telah membantu membaiknya daya beli.
Kondisi ini juga didukung oleh pencairan dana BLT yang tujuannya untuk membantu peningkatan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, kebanyakan warga mulai membeli kebutuhan bahan pokok mulai gula, lauk pauk, sayuran untuk kebutuhan selama Ramadan. "Kami mengapresiasi harga bahan pokok tetap stabil, meski terjadi peningkatan konsumsi warga selama Ramadan," katanya.