TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan sebelum Idul Fitri, jumlah masyarakat yang berusaha mudik Lebaran dengan menerobos perbatasan Jabodetabek mengalami penurunan. Pada Minggu, 17 Mei 2020, jumlah pengendara yang diputarbalikkan di perbatasan karena nekat mudik hanya 384 kendaraan.
"Pada hari Minggu, jumlah kendaraan yang diputarbalikkan terbanyak di pintu tol Cikarang Barat, sebanyak 179 kendaraan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Senin, 18 Mei 2020.
Sambodo mengatakan jumlah pengendara yang diputar balik ini menurun drastis, jika dibandingkan dengan awal penerapan kebijakan larangan mudik pada 24 April 2020. Saat itu jumlah masyarakat yang diputarbalikkan mencapai 1.873 kendaraan.
Para pengendara itu diminta memutar balik kendaraannya oleh polisi yang berjaga di 18 Pos PAM Operasi Ketupat 2020. Sambodo mengatakan, di hari ke-24 Operasi Ketupat 2020 jumlah kendaraan yang gagal menerobos perbatasan Jabodetabek untuk mudik hampir mencapai 20 ribu unit.
"Kendaraan yang diputarbalikkan selama 24 hari, total 19.940 kendaraan," kata Sambodo.
Adapun ke-18 Pos PAM untuk memantau pemudik itu berada terbagi menjadi 2 bagian, yakni 2 pos besar yang berada di Tol Bitung dan Tol Cikarang, dan 16 pos yang berada di jalur arteri.
Ke-16 pos pantau di jalur arteri yang tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek itu antara lain, 5 berada di Tenggerang Kota; Lippo Karawaci, Batu Ceper, Ciledug, Kebon Nanas dan Jatiuwung. Lalu 2 di Tanggerang Selatan; Puspitek dan Curug. Kemudian 2 di Depok; Jalan Raya Bogor-Cibinong dan Citayam.
Tiga pos pantau untuk menghalau warga yang hendak mudik Lebaran juga dibuat di Kota Bekasi, yaitu Sumber Arta, Bantargebang dan Cakung. Pos terakhir di Kabupaten Bekasi ada 4, yaitu di Cibarusah, Kedung Waringin, Bojong Mangu, dan Pebayuran.