TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Pusat AKP Revi Mingga menceritakan kronologi insiden penabrakan sepeda motor terhadap dirinya di Bundaran HI pada Ahad dini hari, 17 Mei 2020. Revi mengatakan insiden itu terjadi saat ia tengah beristirahat usai santap sahur bersama rekan polisi lainnya.
Saat itu Revi mengatakan sedang duduk di taman yang ada di seberang Plaza Indonesia dan tidak dalam kondisi patroli.
"Saya habis sahur jam 2, tiba-tiba ada sekelompok motor dari arah Monas mau menuju ke Blok M. Tiba-tiba ada suara rem, tiba-tiba ada satu motor nyelonong dengan kecepatan tinggi," ujar Revi saat dihubungi, Senin, 18 Mei 2020.
Pengendara motor itu terlebih dahulu menabrak pembatas jalan hingga akhirnya terjatuh. Namun sepeda motor yang tadinya melaju kencang, terbang ke arah Revi yang sedang tidak siaga.
"Pas saya berdiri mau jalan, tiba-tiba (motor) menimpa, saya jatuh ke depan," ujar Revi.
Usai tertiban motor, Revi tidak kehilangan kesadaran. Ia segera bangkit namun dengan luka robek dekat bagian mata sebelah kiri. Rekannya yang lain kemudian melarikan Revi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapat perawatan.
Mengenai penyebab pengendara motor tersebut menabrak pembatas jalan, Revi menduga pengendara itu panik melihat polisi yang berjumlah banyak di sekitar lokasi. Pengendara motor tersebut diduga merupakan geng motor yang tengah menggelar balapan liar di Bundaran HI.
"Mungkin juga dia kaget lihat, mungkin lihat banyak mobil (polisi) parkir di depan pos Thamrin," kata dia.
Dalam peristiwa itu, sebanyak 5 orang anggota geng motor ditangkap. Satu orang diantaranya, yang merupakan pelaku penabrak, dibawa ke Polda untuk diperiksa terkait kecelakaan itu. Sementara 4 pelaku lainnya dibawa ke Satlantas Jakarta Pusat untuk diperiksa kelengkapan kendaraanya. Polisi masih mendalami kemungkinan para remaja itu juga menenggak minuman keras dan obat terlarang lain sebelum beraksi.