TEMPO.CO, Jakarta- Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta masih menunjukkan tren peningkatan. Situs resmi corona.jakarta.go.id, mencatat 6.150 kasus positif ditemukan di Ibu Kota hingga Rabu pagi, 20 Mei 2020. Dalam situs yang sama, tercatat 1.425 orang pasien Covid-19 telah sembuh, 1.969 masih dirawat, 493 meninggal dunia, serta 2.263 isolasi mandiri.
Situs yang sama juga mencatat sebanyak 7.942 orang berstatus pasien dalam pengawasan di Jakarta. Sebanyak 585 di antaranya masih dirawat di rumah sakit rujukan yang menangani pasien Covid-19, sementara sisanya telah sehat dan pulang. Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mencatat terdapat 22.953 orang dalam pemantauan, di mana 240 orang masih dipantau dan sisanya telah selesai.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya telah memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB selama 14 hari, mulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020. Seperti diketahui, pembatasan sosial tahap kedua bakal berakhir pada 21 Mei 2020.
Jika masyarakat bisa berdisiplin dalam perpanjangan masa PSBB selama dua pekan ke depan, Anies memperkirakan Ibu Kota bakal keluar dari fase PSBB ini. Dalam masa perpanjangan ini, ia berharap semua pihak ikut membantu dalam mengendalikan virus. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengimbau warganya agar tetap di rumah. Pada PSBB saat ini, kata Anies, baru ada 60 persen warga yang berada di rumah.
Selain itu, Anies juga mengimbau agar warga tidak mudik pada lebaran tahun ini. "Tinggal saja di Jakarta. Kami ingin berhasil mengendalikan ini semua," ujarnya. "Ini kalau bisa jadi PSBB penghabisan. Jangan diperpanjang,” ucap dia.
Anies menuturkan saat ini angka reproduksi Covid-19 di DKI masih di angka 1,1. Artinya satu orang yang terinfeksi Covid-19 masih menularkan ke satu orang. Untuk membuka kembali Ibu Kota dalam keadaan normal, angka reproduksi harus di bawah satu.
IMAM HAMDI