TEMPO.CO, Bogor - Koordinator Sub Unit Pelayanan Ciliwung Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan waspada penuh bagi warga yang ada di bantaran dan hilir Ciliwung. Sebab, Andi mengatakan Tinggi Muka Air di pintu Katulampa tembus 140 Cm atau siaga II dan nyaris siaga II. "Terpantau 21.50 WIB tadi air naik sekaligus dari Cisarua, Megamendung dan di sini," kata Andi saat dihubungi, Rabu malam 20 Mei 2020.
Andi mengatakan penyebab air naik di TMA Katulampa dengan cepat karena hujan yang mengguyur Bogor sejak sore, begitu deras dan merata. Hujan juga terpantau terus-terusan dan menyumbang air dengan debit 286 kubik liter perdetik, sehingga ketinggian TMA begitu cepat tembus angka 140 pada pukul 22.30 WIB. "Air ini sampe di Jakarta sekitar pukul 8 atau 9 pagi, pokoknya 11 jam dari sekarang. Jadi waspada banjir," kata Andi.
Namun meski air cepat naik di TMA Katulampa, perlahan menjelang malam mulai pukul 22.58 hingga pukul 23.10 air mulai surut. Andi menyebut terpantau pukul 23.15 sampai pukul 23.30 TMA Katulampa tercatat 120 hingga 110 Cm. Artinya, Andi mengatakan jika hujan tidak kembali maka air akan kembali surut dan normal. "Nah perihal cuaca kita terus koordinasi dengan BMKG," kata Andi.
Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan memang beberapa hari terakhir di bulan Mei ini, cuaca akan terus ekstrim dan menyebabkan hujan lebat disertai guntur dan angin kencang. "Kami memprediksi sampai akhir bulan ini dan awal Juni. Tapi perubahan iklim menuju kemarau," kata Asep.
Sehingga dengan prediksi stasiun pihaknya, Asep menghimbau kepada warga Jawa Barat, Banten dan Jakarta harap hati-hati dan waspada karena ancaman bencana kemungkinan terjadi sangat besar. "Tidak hanya banjir, tapi bencana lainnya patut diwaspadai," demikian Asep.
M.A MURTADHO