TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah titik di Ibu Kota masih terendam banjir hingga Kamis pagi akibat hujan yang turun sejak malam tadi. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 09.00, ketinggian genangan air bervariasi, mulai dari 20 hingga 200 sentimeter.
"Total RW yang tergenang ada 21," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf kepada Tempo, Kamis, 21 Mei 2020.
Banjir Jakarta ini terjadi akibat luapan dari beberapa sungai yang mengalir di ibu kota, yaitu Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung.
Data genangan air banjir itu adalah sebagai berikut:
- Kelurahan Pondok Pinang, 1 RW ketinggian air 80 cm, akibat Luapan Kali Pesanggrahan.
- Kelurahan Pejaten Timur, 4 RW ketinggian air 50 s/d 60 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Pengadegan, 1 RW ketinggian air 100 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Kebon Baru, 1 RW ketinggian air 60 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Rawajati, 1 RW ketinggian air 50 s/d 60 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Bidara Cina, 2 RW ketinggian air 20 s/d 110 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Kampung Melayu, 4 RW ketinggian air 25 s/d 100 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Cililitan, 2 RW ketinggian air 100 s/d 150 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
- Kelurahan Cawang, 5 RW ketinggian air 20 s/d 200 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
Insaf mengatakan, terdapat satu pos pengungsian banjir di Kantor Kelurahan Kampung Melayu. Namun, jumlah pengungsi yang ada di sana hanya 1 kepala keluarga. "Atau hanya lima jiwa," kata dia.