TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyiapkan Terminal Pulogebang, Jakarta Timur untuk mengevakuasi pengendara dan penumpang kendaraan travel gelap .
"Untuk mekanismenya, penumpang kami kembalikan ke Pulogebang, karena memang kami persiapkan kurang lebih 200 kendaraan yang sudah berstiker dan siap beroperasi," ujar Direktur Angkutan Jalan, Kemenhub, Ahmad Yani, di Jakarta, Kamis malam, 21 Mei 2020 terkait kasus travel gelap.
Yani menjelaskan tidak semua terminal dibuka untuk mengangkut penumpang. Hanya Terminal Pulogebang yang diizinkan beroperasi.
Selain itu, sesampainya di Terminal Pulo Gebang, penumpang wajib memenuhi protokol kesehatan dan persyaratan sesuai aturan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Harus ada surat bebas Covid-19, surat tugas. Kalau tidak ada, teman-teman di terminal tidak bisa kasih tiket," ujar dia.
Kemudian, kendaraan mudik akan ditahan sementara di Satpas SIM Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat hingga Lebaran usai, atau masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta selesai.
Sedikitnya, 95 kendaraan pariwisata (travel gelap) ditangkap, karena diduga berupaya menyelundupkan pemudik keluar dari Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) di tengah pelarangan mudik guna menghentikan penyebaran COVID-19.
Setelah kendaraan travel gelap tersebut berhasil dicegat, petugas kemudian meminta seluruh penumpang dan pengemudinya untuk turun dan didata. Hasilnya petugas berhasil menggagalkan upaya mudik sebanyak 719 orang.
ANTARA