TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Kebayoran Lama mengakui kewalahan dalam mengatur masyarakat yang membludak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Masyarakat memadati pasar dan tak mengindahkan aturan social distancing dalam PSBB.
"Iya memang (ramai), sudah kami tindak lanjuti cuma permasalahannya masih juga banyak yang nakal-nakal. Kami udah segel satu-satu, tapi memang agak susah budaya masyarakat," ujar Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Indra Ranudikarta saat dikonfirmasi, Jumat, 22 Mei 2020.
Indra menjelaskan, selain sifat masyarakat yang sulit diatur, jumlah personel pengamanan di lapangan masih kurang. Hal ini menyulitkan pihaknya mengatur masyarakat agar patuh pada PSBB.
"Di sana kan ada Pos PAM, cuma memang masyarakat bandel. Pedagang juga jumlahnya jomplang banget sama petugas, kan. Anggota juga terbagi di berbagai pos, mungkin salah satu kendalanya itu," kata Indra.
Meskipun sulit, Indra mengatakan pihaknya bersama Satpol PP tetap berusaha mengatur pelanggaran PSBB yang terlihat dan meminta masyarakat tak mengulanginya. "Cuma kesadaran masyarakat kan susah, kadang dilema juga. Cuma gimana," kata dia.
Sebelumnya, viral di media sosial foto yang memperlihatkan kerumunan masyarakat di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat pagi. Dalam foto tersebut, masyarakat dan pedagang sudah kembali beraktivitas seolah-olah tak ada aturan PSBB.
Kondisi jalan pun juga kembali macet oleh kendaraan umum dan pribadi yang melintas. Banyak warganet yang menyayangkan hal ini karena khawatir PSBB akan sia-sia.