TEMPO.CO, Jakarta - Sampah yang longsor di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan dikarenakan curah hujan yang cukup deras pada Kamis malam, 20 Mei 2020.
"Ya memang saya dapat laporan dari kepala UPT TPA Cipeucang bahwa beberapa hari belakangan curah hujan cukup tinggi sehingga air masuk ke sanitary landfill dan mendorong sampah hingga menjebol turap di bibir sungai Cisadane," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Yepi Suherman saat dikonfirmasi, Jumat 22 Mei 2020.
Menurut Yepi, air yang masuk ke dalam sanitary landfill tidak terbuang lagi karena tidak adanya saluran pembuangan air, sehingga mendorong tembok turap penahan sampah.
"Jadi di bawah tidak ada saluran pembuangan air, sehingga air menekan tembok turap sehingga jebol. Saat ini di lokasi masih dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat berat seperti ekskavator. Sampah yang menutupi badan sungai dipinggirkan," ujarnya.
Yepi juga mengatakan, bahwa pihaknya sudah meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan balai besar wilayah sungai Ciliwung Cisadane untuk mengirimkan alat berat.
"Banyaknya sampah yang longsor dari TPA Cipeucang ke sungai Cisadane kurang lebih sampai 100 ton, kejadiannya kalau menurut laporan sekitar pukul 05.00 WIB.Kami saat ini belum komunikasi dengan kota Tangerang," ungkapnya.
Yepi menambahkan, bahwa sampah di TPA Cipeucang memang sudah overload. Tinggi sampah sudah melebihi tanggul turap.
"Memang sudah overload, kami juga bingung. Mau buang ke Nambo, Bogor belum beroperasional karena kondisinya belum siap," kata dia.
Menurut Yepi, kalau sudah jadi dan bisa dioperasionalkan TPST Nambo bisa menampung 300 ton per hari," kata dia.
Pantauan Tempo di dekat lokasi longsornya sampah di TPA Cipeucang, terdapat dua alat berat ekskavator yang sedang mengeruk sampah di pinggiran sungai. Sampah yang tumpah ke badan Sungai Cisadane terlihat sangat banyak.