TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyatakan hanya 60 persen warga Jakarta Utara yang tetap tinggal di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Pernyataan ini disampaikannya saat menggelar takbir virtual menyambut 1 Syawal 1441 Hijriah pada Sabtu malam, 23 Mei 2020.
"Diketahui wilayah Jakarta Utara masih tinggi kasusnya tapi setidaknya sudah bisa dikendalikan. Terima kasih kepada 60 persen masyarakat Jakarta sudah di rumah," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Mei 2020.
Dalam kesempatan itu, tak lupa Ali menghanturkan terima kasih untuk petugas kesehatan dan keamanan, serta tim gugus tugas di tingkat kota, RT/RW yang telah berkontribusi menanggulangi Covid-19.
Ali lantas mengingatkan tiga hal untuk warga Jakarta Utara. Dia meminta warga untuk tidak menggelar takbiran di masjid atau musala. Kedua agar warga melakukan Salat Id di rumah dengan keluarga. Ketiga, menjalankan tradisi silaturahmi dan halal bihalal secara virtual.
"Virus ini (Covid-19) betul-betul mengubah kebiasaan hidup kita, memaksa mengubah kegiatan kita. Untuk itu kita harus menyesuaikannya," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberlakukan PSBB sejak 10 April yang kini memasuki tahap ketiga hingga 4 Juni. Selama PSBB, warga diminta untuk tetap di rumah, tidak berkerumun lebih dari lima orang, dan memakai masker.
Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta masih bertambah. Per 23 Mei, pasien positif terinfeksi virus corona mencapai 6.443 atau naik 127 orang ketimbang satu hari sebelumnya. Sementara angka pasien sembuh sebanyak 1.587 orang dan meninggal 504 orang.