TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan sudah menyiapkan 3.987 personel untuk mengawal penerapan new normal di Jakarta. Ribuan personel itu akan mengawasi masyarakat di tempat umum untuk menerapkan protokol kesehatan agar tak ada lagi penularan virus corona atau Covid-19.
"Untuk awal saja sebanyak 3.987 personel kepolisian, baru kepolisian nanti TNI menyusul, tetapi ini masih bisa lebih lagi tergantung lokasi-lokasi mana yang akan dibuka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi, Kamis, 28 Mei 2020.
Menurut Yusri, masih ada kemungkinan polisi menambah jumlah personel untuk mengawasi new normal di Jakarta. Sebab, rapat mengenai penerapan new normal dan pembukaan kembali titik keramaian yang sebelumnya ditutup baru akan dibahas hari ini.
"Rencananya kami akan rapat dengan para Kapolres-kapolres karena memang yang dikedepankan disini adalah mengawasi dari TNI maupun Polri. Kami masih menunggu juga dari Pemprov karena Ketua Gugus Tugas nya adalah Pemprov DKI," kata Yusri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 agar tetap produktif. Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski kurva kasus positif Covid-19 menurun, virus Corona tidak akan hilang.
Agar dapat tetap produktif dan hidup berdampingan bersama virus Covid-19, Jokowi mengisyaratkan masyarakat perlu membentuk kenormalan baru (new normal) dalam aktivitas mereka. Jokowi pun sudah mengumumkan wilayah-wilayah yang akan menjalankan new normal tersebut.
Adapun empat provinsi itu, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo yang akan menjalankan protokol tatanan new normal.