TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia DKI Jakarta, Solihin, menyambut positif usulan penyesuaian waktu kerja perkantoran maupun dunia usaha sektor lainnya menjelang new normal atau kenormalan baru. Penyesuaian waktu kerja dunia usaha bisa menjadi salah satu solusi mencegah kepadatan transportasi saat jam sibuk berangkat dan pulang kerja.
"Dari dulu untuk jam masuk memang mau diatur. Tujuannya memang agar tidak masuk di jam yang sama untuk menghindari kepadatan," kata Solihin saat dihubungi, Kamis, 28 Mei 2020.
Bahkan, rencana penyesuaian waktu juga telah bergulir sejak lama untuk dunia pendidikan. Namun, kata dia, penyesuaian waktu ini tidak akan mudah karena banyak masyarakat yang belum disiplin. "Untuk menghadapi new normal memang perlu penyesuaian dan kedisiplinan."
Menurut dia, pemerintah mesti segera menyiapkan panduan untuk penyesuaian waktu ini. Dunia usaha, kata dia, bakal mendukung asalkan fasilitasnya juga diberikan pemerintah.
Selain itu, selama pandemi ini belum berakhir, Solihin memperkirakan banyak perusahaan atau perkantoran tetap memberlakukan work from home atau kerja dari rumah untuk karyawannya. "Perusahaan pasti lebih fleksibel dalam menghadapi situasi new normal ini," ujarnya.
Jika nanti ada penyesuaian jam kerja, kata dia, bukan berarti ada pengurangan atau penambahan waktu kerja. "Jadi kerja tetap normal. Masuk jam delapan, ya pulang jam empat. Masuk jam sembilan, pulang jam lima.
PT Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta menyatakan bakal bekerja sama dengan pihak perkantoran di sekitar jalur Ratangga agar mengatur ulang jam kerja karyawan saat pemerintah mulai menerapkan kebijakan new normal.
"Kami sedang berusaha berkolaborasi dengan pemilik gedung di sekitar jalur MRT agar ada pendistribusian waktu di jam sibuk," kata juru bicara MRT Kamaluddin saat dihubungi, Rabu, 27 Mei 2020.
Menurut dia, para pemilik gedung nantinya mesti menjadwalkan ulang jam kerja karyawan mereka agar tidak menumpuk di saat jam sibuk untuk naik kendaraan umum. Kamaluddin menjelaskan penumpang di angkutan umum perlu diatur agar menjaga jarak untuk mencegah penularan virus.
MRT, kata dia, telah mempunyai jaringan dan terus menjalin hubungan dengan seluruh pemilik gedung di sekitar jalur MRT. Ia berharap seluruh pemilik gedung mau berkolaborasi dengan MRT dengan mengatur ulang jam masuk karyawan mereka. "Kalau diatur dengan baik, kapasitas kereta kami bisa melayani dengan konsep new normal."