TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan potensi penularan Covid-19 pada saat masa transisi menuju normal baru akan lebih tinggi dibanding saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB Jakarta).
Riza meminta agar masyarakat untuk tetap disiplin dan patuh saat new normal sudah diterapkan di Jakarta. "Justru di masa transisi harus lebih patuh disiplin, kenapa karena potensi kerumunan lebih besar. Potensi penyebaran lebih besar di masa normal baru, justru itu harus patuh dan disiplin," ujar Ahmad Riza saat siaran live bersama Tempo, Senin malam, 1 Juni 2020.
Riza mencontohkan kasus Corona di sejumlah negara yang sudah melaksanakan new normal malah kembali mengalami kasus Covid-19 bahkan dengan jumlah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran masyarakat belum sepenuhnya siap untuk menjalani normal baru.
Riza mengatakan di Jakarta pemberlakuan new normal nanti akan dimulai dengan masa transisi terlebih dahulu. Langkah pertama ialah dengan mengedukasi masyarakat saat kembali beraktivitas dengan suasana berbeda karena harus melaksanakan protokol kesehatan. Standar protokol kesehatan meliputi menggunakan masker, menjaga jarak aman hingga mencuci tangan.
Perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta, ujar dia, saat ini terlihat kurva kematian dan kasus positif sudah mulai menurun, termasuk Reproduction Number (RO) Covid-19 yang berada di angka 1. Namun, menurut dia, hal tersebut belum cukup untuk menuju masa transisi karena menjelang lebaran kemarin tercatat terjadi banyak pelanggaran PSBB.
Selain itu, Riza menambahkan, saat ini puluhan RW tercatat masih berstatus zona merah. "Kami lebih memperhatikan agar 62 RW yang masih merah untuk bekerja keras bisa ke zona kuning dan kembali ke zona hijau," tutur Ahmad Riza Patria.
Politikus Partai Gerindra ini menyatakan Pemprov DKI masih membahas ihwal kebijakan new normal. Rencananya, kata dia, keputusan kenormalan baru atau kembali memperpanjang PSBB Jakarta akan diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu 3 Juni 2020.
TAUFIQ SIDDIQ