TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan calon penumpang kereta rel listrik (KRL) masih mengantre cukup panjang di Stasiun Bogor, Selasa pagi, 9 Juni 2020. Mengutip Antara, petugas berupaya memecah antrean yang sangat panjang, seperti yang terjadi Senin kemarin, dengan membagi dalam tiga kelompok.
Antrean pertama, berada di luar stasiun, yakni mulai dari halaman sampai ke pelataran luar stasiun, meskipun masih tampak mengular. Mereka mengantre sekitar pukul 06:00 sampai 06:30 WIB dan terlihat masih lebih dinamis atau tidak berhenti terlalu lama.
Antrean kedua berada di lorong sebelah dalam. Setelah melakukan menempelkan (tap) tiket di pintu masuk, calon penumpang masih mengantre lagi di lorong sebelah dalam.
Pada antrean kedua ini, petugas di Stasiun Bogor mengarahkan penumpang untuk antre lagi di peron ketika ada KRL akan masuk ke stasiun. "Antrean ke peron dibatasi hanya sekitar 80 orang per gerbong," katanya. Itu artinya, hanya sekitar 600 sampai 900 orang yang diizinkan mengantre di antrean kelompok ketiga di peron.
Ketika kereta tiba di stasiun, dan telah diumumkan tujuan ke Jakarta Kota atau Tanah Abang, maka penumpang dari dalam kereta segera keluar dan penumpang yang antre di peron segera masuk ke dalam kereta. Hanya dalam waktu sekitar dua menit kereta sudah berjalan lagi. Guna menjaga jarak, petugas di Stasiun Bogor mengatur antrean dengan jarak sekitar satu meter di antara penumpang dan wajib memakai masker.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang melakukan peninjauan di Stasiun Bogor mengatakan antrean calon penumpang masih ramai, tapi pengaturan oleh pengelola KRL sudah lebih baik dari pada kemarin. "Hari ini, saya lihat antrean sudah lebih cair dari kemarin," kata Bima.