TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap penyebab angka penularan kasus harian tertinggi yang diumumkan pada Selasa, 9 Juni 2020. Hari ini, jumlah pasien baru yang terinfeksi virus corona mencapai 234 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi dari angka sebelumnya yang mencapai 223 kasus baru pada 15 April 2020.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan penambahan kasus yang menjadi angka tertinggi selama pandemi ini karena adanya penundaan sample dari beberapa laboratorium swasta, yang libur pada Sabtu dan Minggu kemarin.
"Karena itu pengerjaan spesimen dilakukan pada hari Senin. Sehingga, hasil tes sering meningkat pesat pada pelaporan hari Selasa," kata Ani melalu konferensi pers daring. Rekor baru penambahan kasus baru Covid-19 tersebut terjadi di hari kelima penerapan masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal. Kebijakan transisi DKI telah dimulai sejak Jumat, 5 Juni 2020.
Hingga hari ini, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.276 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.442 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.918 menjalani isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, jumlah pasien yang sembuh hari ini mencapai 164 orang. Jumlah total yang telah sembuh kini menjadi 3.369 orang. "Sedangkan yang meninggal telah mencapai 547 orang."
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat mencapai 17.746 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12.406 orang. "Kami imbau masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 atau virus corona," ujarnya.