TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta, termasuk Senayan City dan FX Sudirman, bersiap menyambut pengunjung memasuki normal baru, pada 15 Juni 2020. Hal ini sesuai dengan kebijakan Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi.
"Kami akan welcome back opening lagi pada 15 Juni, dan kami sudah menerapkan protokol kesehatan mulai dari main entrance, kemudian diikuti dengan area publik. Ketika masuk main entrance akan ada tanda bertuliskan "Wajib menggunakan masker," dan tanda ini akan tersebar di berbagai titik di Senayan City," ujar Public Relations Manager Senayan City, Leonardo, di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.
Sesuai dengan kewajiban protokol pencegahan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dan sejalan dengan Peraturan Gubernur No. 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif, sejumlah pusat perbelanjaan meningkatkan protokol kesehatan selama berbelanja atau menikmati restoran favorit mereka.
Untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung, Senayan City juga memperketat keamanan untuk mengatur pengunjung yang masuk agar tidak berebut, juga mendeteksi trafik di area masuk. Namun, pihak pengelola tidak mengurangi kapasitas pengunjung.
"Senayan City mengimbau agar customer bisa melihat keadaan, dari kami tidak membatasi pengunjung yang datang, tapi kita memberikan edukasi dan imbauan untuk selalu menjaga jarak, untuk selalu menjaga kesehatan pada saat di area Senayan City Mall sendiri," kata Leonardo.
Senada dengan Senayan City, FX Sudirman juga menerapkan protokol kesehatan saat pusat perbelanjaan tersebut dibuka pada 15 Juni nanti.
Sebelum menuju pintu masuk yang dilengkapi dengan sensor pengecek suhu tubuh, pengunjung diharuskan memindai QR Code untuk mengisi daftar masuk secara digital. Pengunjung harus mengisi nama, email dan nomor ponsel untuk mendaftar.
Menurut GM Center FX Sudirman, Cornelius Ardi Singal, hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan. "Meyakinkan kalau ada paparan, institusi kesehatan dapat mengecek siapa saja yang ke sini," ujar Ardi di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.
Setelah mendaftar, pengunjung dapat mengantre untuk memasuki area pintu. Untuk mengantisipasi menumpuknya antrean, Ardi mengatakan sejumlah petugas yang dilengkapi dengan gadget akan ditempatkan di area tersebut untuk membantu pengunjung mendaftar masuk.
"Di sini adalah area yang wajib pakai masker, apabila ada pengunjung yang kelupaan membawa masker, maka kami akan membagikan masker untuk dipakai pengunjung," kata Ardi.
Setelah masuk, area Concierge juga dilengkapi dengan tanda pembatasan sosial, serta petugas juga dibekali masker dan pelindung wajah.
Pihak pengelola FX Sudirman juga telah meminta tenant untuk melakukan protokol kesehatan yang sama, dengan menempatkan tanda di setiap tenant.
"Kami akan menilai, kami ada checklist nya, ada standar kesehatan yang harus dipenuhi oleh karyawan mereka, yang pertama yang wajib adalah masker, sarung tangan, face shield, dan harus ada batas-batas antrean di kasir, ini juga kami secara berkelanjutan terus briefing kepada tenant-tenant kami, ke karyawan-karyawan mereka secara berkala," ujar Ardi.
Untuk menjamin keamanan pengunjung, sesuai dengan peraturan gubernur, pengelola FX Sudirman juga meminta tenant untuk memberikan surat keterangan sehat para staf, yang harus didapatkan di institusi kesehatan.
FX Sudirman juga melakukan pembatasan kunjungan mengikuti peraturan Gubernur, yaitu 50 persen.
"Dengan berat hati kami akan batasi di sini. Jadi nanti kami ada petugas Gugus Covid-19, mereka nanti tugasnya berkeliling, jadi kalau sampai kapasitasnya melebihi, jadi setiap tenant ada signage yang dipasang, kebersihan dan kapasitasnya, jadi saat keliling kami akan mengingatkan ke pihak tenant," kata Ardi.
Pengelola FX Sudirman mengatakan juga memiliki tim Covid-19, yang bertindak seperti Gugus Tugas.
"Gunanya setiap hari adalah melakukan pengecekan peralatan, kelengkapan serta membantu memantau di public area dan tenant juga. Jadi, kalau terjadi lonjakan bisa dikondisikan, sistem customer yang masuk," ujar Ardi.