TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif memperkirakan bekapan wabah virus corona di Ibu Kota, bakal berlangsung lebih lama dan sulit dihentikan. Sebabnya, Pemerintah Provinsi DKI telah melonggarkan kebijakan atau PSBB transisi sebelum wabah ini bisa dikendalikan.
Syahrizal pun menyarankan pemerintah untuk mempersiapkan tenaga untuk menghadapi peningkatan penularan Covid-19 karena mulai merelaksasi kegiatan publik baik sosial maupun ekonomi. "Tiap keputusan ada konsekuensinya," kata Syahrizal melalui pesan singkat. "Melakukan pelonggaran saat wabah belum terkendali. Risikonya penanggulangan wabah akan semakin lama selesainya."
Menurut dia, Pemprov DKI mengabaikan enam syarat pelonggaran yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO). WHO menyatakan bahwa setiap negara yang hendak melakukan transisi, pelonggaran pembatasan, dan skenario new normal harus memperhatikan enam ketentuan yang telah ditetapkan.
Pertama adalah penyebaran wabah Covid-19 dapat dikendalikan. Penyebaran wabah bisa dinyatakan telah terkendali jika selama 14 hari terjadi penurunan. "Tidak ada kurva yang turun naik. Bahkan, saat transisi sekarang kurvanya naik," ucapnya.