TEMPO Interaktif,Tangerang:Pelegalan calo dalam kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Tangerang menuai kritik. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Arif Wahyudi mengatakan pembiaran calo untuk berpartisipasi dalam pengurusan izin, semangat pembentukan BP2T jauh dari harapan." Yang terjadi tetap seperti sebelumnya, yakni perizinan yang sulit,"katanya hari ini.
Menurut Arif, dengan membiarkan para calo itu sama saja mengundang calo dan makin mempersulit perizinan.Arif menyatakan dengan dalih apa pun sebaiknya keberadaan calo tidak boleh ada di lingkungan BP2T.
Ia tak yakin kalau calo itu dapat mempermudah perizinan masyarakat. “Perizinan merupakan gerbang putaran ekonomi yang dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Saya berharap perizinan dapat dipermudah, diperjelas, dan dipercepat,” katanya.
Badan perizinan itu, ia menambahkan, harus mampu membuktikan semangat awal dibentuknya lembaga ini, yakni mempermudah perizinan, yang selama ini terkesan berbelit-belit dan terbentur birokrasi.
BP2T tidak melarang para calo ikut terlibat dalam pengurusan perizinan. Instansi itu menganggap keberadaan para calo ini dapat membantu para pemohon yang ingin dimudahkan dalam mengurus perizinan." Keberadaan calo itu tetap kami kontrol,” kata Kepala Bidang Pelayanan BP2T Akip Syamsudin, belum lama ini.Joniansyah