TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengungkapkan ide membangun alat transportasi trem di koridor I, Blok M - Kota, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 9 Juni 2020.
Direktur Utama Transjakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, saat dikonfirmasi mengatakan walau masih sebatas ide, dengan adanya trem ini bisa menjadikan wajah Ibu Kota bertambah indah.
"Nah dari ide ini, nanti ada kajian, ada pembahasan, ada perhitungan, sampai akhirnya kalau disepakati bersama ya kita eksekusi," kata Jhony mengutip Antara, Kamis, 11 Juni 2020.
Ide tersebut, kata Jhony, tidak lepas dari arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk selalu melakukan inovasi, efisiensi, dan pelayanan kepada masyarakat secara prima. Ia menyatakan Transjakarta adalah instrumen Pemprov DKI dalam menyempurnakan pelayanan kepada masyarakat dalam transportasi publik.
"Tentunya peran ini dijalankan juga oleh BUMD lainnya. Yang pasti, kami ingin membantu menyukseskan visi Pemprov DKI dan menuntaskan misi gubernur," ujar Sardjono Jhony. "Nah, kalau pakai trem, Jakarta makin cakep."
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, mengatakan secara umum sikap komisi setuju, bahkan mendorong usulan tersebut. "Selama itu bisa efisien untuk pengeluaran dan sesuai kebutuhan masyarakat, kami setuju saja. Namun kami juga harus meminta ini dikaji lagi," kata Aziz.
Sebab, Aziz menuturkan, saat ini di koridor I Transjakarta telah ada investasi transportasi berupa bus dan jika diganti moda lainnya seperti trem, artinya ada investasi ulang. Menurut dia, perlu ada kajian untuk menilai efisiensi trem dengan moda transportasi lain. "Jangan sampai untuk investasi saat ini belum ada hasil, malah sudah ada yang baru. Jadi harus dikaji, nanti kita kaji lagi sama-sama dengan ide ini," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.