TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga Jakarta masih takut pergi ke mal saat menghadapi new normal di masa PSBB Transisi ini, meski mal di Jakarta mulai dibuka hari ini. Beberapa orang masih menunggu hingga dua pekan mendatang sebelum pergi ke mal karena khawatir kerumunan orang.
Menghadapi New Normal, beberapa warga Jakarta mempersiapkan masker dan hand sanitizer sebelum beraktivitas di luar rumah."Pasti sedia masker, pakai jaket dan bawa hand sanitizer ke mana aja," kata seorang warga bernama Veronika yang ditemui wartawan ANTARA, Jakarta, Minggu 14 Juni 2020.
Bagi Veronika, masker, penyanitasi tangan dan tisu menjadi kebutuhan wajib yang selalu dibawa di dalam tas jika bepergian sejak pandemi Covid-19 itu. Warga Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat, itu bekerja sebagai seorang tenaga medis di rumah sakit swasta di Jakarta.
Menurut Veronika, yang harus dilakukan juga dalam kondisi new normal adalah menjaga jarak dan menghindari kerumunan. "Kalau kerumunan, kalau ramai nggak usah naik angkot kecuali emergency banget," ujarnya.
Meski pembukaan mal di Jakarta resmi dilakukan pada Senin, 15 Juni 2020, Veronika memilih untuk tidak pergi ke mal dalam dua pekan pertama karena khawatir ramai orang. "Kalau dua minggu pertama nggak, pasti orang bosan di rumah, ingin refreshing, terus pergi jalan-jalan," katanya. "Risiko tertular lebih besar kalau berkerumun."
Dia mengajak masyarakat untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta memakai masker jika keluar rumah.
Tina, warga Jakarta di Rawasari, Jakarta Pusat juga melakukan persiapan dengan membeli banyak masker menjelang new normal. Sebelum pandemi Covid-19 Tina hanya membawa satu masker, kini dia menyiapkan tiga masker tambahan.
"Kalau aku, pasti siapin masker, hand sanitizer, tisu basah dan tisu kering," ujar Tina.
Akibat pandemi ini, Tina mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Dia juga belum berani untuk keluar rumah karena keadaan belum pulih dari Covid-19. "Takut kena virus," katanya.
Tina juga memilih untuk tidak pergi ke mal pada dua pekan pertama jika mal di Jakarta mulai beroperasi. "Dua minggu pertama nggak mau ke mall, karena takut tertular," ujarnya.
Dia juga tidak berani naik angkutan umum karena takut tertular virus, karena orang tidak bisa jaga jarak di dalam angkutan. "Kalau rame nggak naik angkutan umum, paling tunggu sepi," ujar Tina. "Kalau nggak penting banget nggak mau keluar."
Dia mengatakan masih ada warga yang tidak disiplin pada masa PSBB transisi menuju New Normal. Mereka tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak dengan orang lain.