TEMPO.CO, Jakarta -PT MRT Jakarta mencatat jumlah penumpang harian meningkat sejak menerapkan pembatasan sosial bersekala besar alias PSBB Transisi.
"Sekarang saya cek sudah 17 ribu perhari, jadi sudah naik," ujar Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar saat ditemui di Dukuh Atas, Rabu 17 Juni 2020.
William mengatakan pada saat PSBB sebelum transisi jumlah penumpang harian MRT Jakarta hanya Sampe 2.500 orang dalam sehari. Pada hari pertama perkantoran dibuka pada masa PSBB transisi, 8 Juni 2020, penumpang MRT tercatat 12.279 orang, pada 9 Juni 12.815 dan menembus 13.308 pada 10 Juni.
William menilai jika jumlah penumpang MRT akan terus meningkat sering dengan PSBB transisi. Dia bahkan optimis jumlah penumpang MRT akan mencapai puluhan ribu dalam beberapa bulan ke depan, karena kegiatan perkantoran dan perekonomian sudah kembali berjalan.
Sejak PSBB transisi jam operasional MRT ditambah dari jam operasional hanya 12 jam pukul 06.00-18.00 WIB kembali menjadi normal 05.00 WIB-21.00 WIB. Selain itu saat ini seluruh stasiun MRT juga sudah kembali dibuka setelah tujuh stasiun MRT sebelumnya ditutup karena PSBB.
William menyatakan dengan meningkatnya jumlah penumpang tersebut MRT Jakarta harus terus mengkedepankan protokol kesehatan Covid-19, terutama jarak aman antar penumpang dari stasiun hingga di dalam kereta. Saat ini jumlah penumpang hanya 62 sampai 67 orang per gerbong atau 390 orang per rangkaian kereta.
"Tetapi saat ini kita masih benar-benar menjaga jarak, seluruh protokol kesehatan ini kita tetap jaga di MRT," ujarnya.