TEMPO.CO, Jakarta - Kepala UPT Monumen Nasional, Muhammad Isa Sanuri, mengungkap alasan penundaan pembukaan Monumen Nasional (Monas) pada masa PSBB transisi, Sabtu, 20 Juni 2020. "Berdasarkan instruksi pimpinan masih menunggu. Mungkin Monas kan ring satu, persiapannya agak berbeda," kata Isa saat dihubungi, Jumat, 19 Juni 2020.
Menurut Isa, seluruh protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona sudah siap diterapkan. Namun, sejumlah pimpinan termasuk Gubernur DKI Anies Baswedan masih belum mengizinkan pembukaan Monas karena berada di dekat Istana Negara yang menjadi ring satu pemerintahan. "Persiapan harus dimatangkan," tuturnya.
Baca Juga:
Selain protokol kesehatan umum seperti penggunaan masker, pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik, pengelola telah menyiapkan kebijakan lain untuk mencegah penularan Covid-19. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah membuat alur pengunjung menjadi satu arah dan memastikan kapasitas Monas maksimal 50 persen. "Tapi kami tetap menunggu kebijakan pimpinan," ucapnya.
Adapun alur yang telah disiapkan dengan mengarahkan pengunjung untuk masuk dari pintu Barat Daya dekat gedung Indosat dan Lenggang Jakarta. Pintu masuk lain yang dibuka adalah yang berada di dekat gedung Pertamina dan keluar diarahkan di pintu yang berada di dekat Stasiun Gambir dan pintu Barat Laut dekat Istana Negara.
"Jadi nanti orang akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Sebab, orang yang sering berolahraga di Monas itu berlawanan jarum jam," ujar Isa.
Bila sudah resmi dibuka di masa PSBB transisi, kawasan Monas akan beroperasi pukul 06.00-17.00 WIB. Sedangkan, area monumennya dibuka mulai pukul 08.00-17.00 WIB. "Sebelum jam lima sore kami imbau agar pengunjung bisa segera meninggalkan kawasan Monas," kata Isa.
IMAM HAMDI