TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rujak Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, menyoroti keramaian warga di kegiatan car free day (CFD), Ahad kemarin. Pemerintah Provinsi DKI sebelumnya telah membuka lagi kegiatan car free day atau hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Sudirman-M.H. Thamrin pada Ahad, 21 Juni 2020.
Sejumlah kalangan pun khawatir keramaian saat CFD menjadi sarana transmisi lokal virus corona. Elisa menyarankan Pemprov DKI mengevaluasi penyelenggaraan CFD. Ia meminta agar pemerintah menyebar kegiatan serupa di banyak kawasan agar tak terkonsentrasi di satu titik.
"Besok-besok Jakarta kalau mau CFD-an tiru saja Paris: CFD di sebagian wilayah kota. Di Paris, panjang jalan yg ditutup capai 650 km. Ini juga bisa bantu ngurai kepadatan orang plus bikin orang gak perlu terlalu jauh untuk capai lokasi CFD," cuit Elisa di akun twitternya @elisa_jkt, Ahad kemarin.
Menurut dia, pelaksanaan CFD sebenarnya tidak terlalu bermasalah di tengah PSBB transisi dan virus yang masih mewabah asal menerapkan protokol kesehatan. Sebab, ia menilai, pelaksanaan CFD dilakukan di ruang terbuka yang tidak lembab dan ventilasi udara yang maksimal. "Masih memungkinkan untuk menjaga jarak serta tidak intensitas tinggi," ujarnya.
Ia menilai perjalanan orang menuju lokasi CFD yang menjadi satu tempat maka pemerintah bisa menyebar lokasi olahraga di jalan di setiap wilayah. "Intinya kurangi semaksimal mungkin niat orang untuk melakukan perjalanan yang gak perlu. Minggu depan perlu diperbanyak lokasi CFD & tersebar," kata Elisa.
Membludaknya warga yang mendatangi pembukaan perdana CFD menjadi sorotan netizen. Bahkan netizen mengubah akronim CFD menjadi Corona Free Day. "Pa, CFD jangan dibuka dulu Pa. Ngeri lihatnya. Takut jadi Corona Free Day," tulis @DeDenSunandar55.
IMAM HAMDI