TEMPO.CO, Jakarta - Tim Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov DKI meluncurkan Program Pasar Tangguh di Pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan, Senin.
Ketua Bidang Non-Medis Tim Relawan Gugus Tugas Dandi Prasetia mengatakan program itu untuk memberi edukasi, sosialisasi sekaligus memantau perilaku para pedagang di pasar tradisional dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Tim akan menempatkan lima orang relawan selama 14 hari untuk mengevaluasi terhadap perilaku para pedagang di Pasar PSPT Tebet tersebut. Kami akan membagikan kepada para pedang pasar yaitu pelindung wajah atau faceshield, hand sanitizer serta masker kepada seluruh pedagang sebagai upaya perlindungan diri dari Covid-19," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
Para relawan bertugas memberikan penjelasan kepada para pedagang tentang tata cara penggunaan APD (alat pelindung diri) yang benar dan urgensi penggunaannya.
Ia menyebut, Pasar Tebet adalah pasar kategori C yaitu yang memiliki pedagang sekitar 500 orang.
Baca Juga:
Ia berharap, ke depan, hal yang sama akan dilakukan di pasar kategori A, seperti di Pasar Minggu yang memiliki pedagang sekitar 3000 orang.
“Mudah-mudah kami akan segera melakukannya di Pasar Minggu nanti. Di Pasar Minggu itu akan ditempatkan sekitar 30-an orang, karena di pasar ini memiliki enam pintu masuk. Jadi setiap pintu itu terdiri dari lima relawan,” ujarnya.
Program Pasar Tangguh ini, kata Dandi, merupakan pendekatan secara kualitatif untuk memantau perilaku pedagang pasar.
Nantinya, akan dilakukan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menempatkan orang di 20 pasar selama satu hari. Tujuannya juga sama, yaitu melakukan survei terhadap perilaku pedagang dalam menerapkan protokol kesehatan seperti yang telah dianjurkan pemerintah.
“Nanti akan diundang semua, baik dari Gugus Tugas dan yang pasti Pak Andre Rahadian dari Koordinator Relawan Gugus Tugas juga akan hadir,” ujarnya.
Pembentukan program Pasar Tangguh ini adalah upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di pasar tradisional. Dandi mengatakan kini pasar tradisional memang menjadi salah satu klaster baru bagi penyebaran COVID-19.
Ia menyebut, di Jakarta, sedikitnya ada delapan pasar yang menjadi sumber penyebaran virus tersebut antara lain Pasar Perumnas Klender, Pasar Rawa Kerbau, Pasar Serdang Kemayoran, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Kedip Kebayoran Lama, Pasar Mester Jatinegara, Pasar Obor Cijantung dan Pasar Lontar Jakarta Utara.
Namun program ini tidak dilakukan di delapan pasar tersebut karena memang sudah sejak lama program itu disiapkan untuk Pasar Tebet Jakarta. "Meski tidak tertutup kemungkinan juga akan dilakukannya di pasar-pasar lainnya," kata Dandi.
Dandi berharap semoga dengan program Pasar Tangguh tersebut, perilaku para pedagang pasar tradisional di Indonesia, khususnya di Jakarta, bisa berubah mengikuti protokol kesehatan. “Dan pasar tidak lagi menjadi klaster penyebaran baru terhadap Virus Corona atau COVID-19,” ujarnya.