TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan angka positif rate Covid-19 di Ibu Kota menurun dalam dua hari terakhir. Penurunan saat ini berada di angka 3,8 persen, dari sebelumnya 5 persen, selama satu bulan.
"Artinya kondisi di Jakarta sudah makin terkendali. Tapi ini belum selesai, tantangannya masih besar. Ke depan, kita perlu lebih disiplin," kata Anies dalam diskusi virtual saat penyelenggaraan Gebyar Dzikir DKI Jakarta pada Kamis malam, 25 Juni 2020. Gebyar Zikir DKI secara virtual tersebut melibatkan 51 masjid dan ulama Ibu Kota.
Meski angka positif rate menurun, Anies Baswedan mengatakan wabah ini masih belum selesai. Angka positif di DKI saat ini berada jauh dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO), yang mensyaratkan angka positif 10 persen untuk melakukan transisi new normal atau normal baru
Anies mengajak warga Jakarta untuk melihat wabah ini sebagai ujian bukan siksaan. "Ujian yang memberikan hikmah. Tapi memang hikmah tidak pernah kemarin, hikmah selalu datangnya besok. Hikmah tidak pernah datang kemarin, hikmah selalu datang besok."
Menurut Anies, hikmah yang sangat terasa adalah hampir seluruh masyarakat lebih sering berada di rumah. Wabah Covid-19 ini mengumpulkan semua orang dalam keluarga. "Kita semua mengalami tinggal lebih lama dengan keluarga, dengan lingkungan."
Bahkan, Ramadan yang telah berlalu kemarin menjadi bulan puasa yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kaum bapak harus menjadi imam sendiri di rumahnya memimpin salat untuk istri dan anak mereka. "Ini semua adalah hikmah yang saat ini kita petik sedikit demi sedikit," kata Anies Baswedan.