TEMPO.CO, Jakarta -Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat sengaja menggelar rapid test di 2 stasiun KRL Commuter line di Kota Bogor, Jumat, 26 Juni 2020. Hasil tes menunjukkan ada 15 orang reaktif rapid test dari 857 orang penumpang KRL yang diperiksa secara acak di Stasiun Bogor dan Stasiun Bojonggede.
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachiem mengatakan, hasil tes masif itu untuk akan digunakan untuk menghitung ulang kapasitas penumpang KRL. “Kalau ternyata dari hasil rapid test ini kelihatannya rasio yang reaktif itu kecil, kan volume penumpang bisa kita tambah. Yang tadinya satu gerbong itu 74, bisa sampai 100 penumpang, meski jauh di bawah kapasitas normal,” kata dia, dikutip dari rilis, Sabtu, 27 Juni 2020.
Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, rapid test tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesadaran penumpang KRL untuk mematuhi protokol kesehatan. “Dengan rapid test sendiri, mereka akan aware dengan kondisi sendiri. Semakin banyak yang dites semakin cepat penanganannya,” kata dia, dikutip dari rilis, Sabtu, 27 Juni 2020.
PT KCI, operator KRL Commuter line, sudah menyiapkan protokol kesehatan bagi penumpang KRL mulai dari stasiun hingga berada dalam kereta untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pengecekan suhu tubuh penumpang dilakukan berkala, penumpang juga wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak berbicara selama perjalanan di dalam kereta.
Pengguna KRL Commuter line pekan ini terhitung paling tinggi selama masa pandemi. “Jumlah pengguna KRL minggu ini ada di angka 340-370 ribu. Selama pandemi Covid-19, jumlah tersebut menjadi yang paling tinggi,” kata Anne.
Sebelumnya Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, 15 orang reaktif rapid test langsung menjalani tes swab. Pemeriksaan sampel ada yang dilakukan di Labkesda Jabar, ada juga yang diperiksa di mobil PCR,” kata dia, dikutip dari rilis, Sabtu.
Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan rapid test sekaligus untuk mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. “Masyarakat yang akan melakukan perjalanan akan siap-siap dengan protokol kesehatan dan mengantisipasi agar tidak diputar balik. Mereka tidak akan nekat melakukan perjalanan dalam kondisi tidak sehat. Itu yang terpenting,” kata dia dalam rilis yang diterima.