TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengklaim telah berhasil mengendalikan penyebaran virus corona di wilayahnya. Angka reproduksi virus itu sekarang mencapai 0.86, sehingga sejumlah fasilitas publik sudah dibuka sejak awal Juni 2020 lalu.
"Ada beberapa yang masih belum dibuka atau dioperasikan," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Minggu, 28 Juni 2020.
Menurut dia, fasilitas tersebut seperti sekolah, car free day, hingga tempat hiburan serta ojek online belum diizinkan membawa penumpang. Pemerintah daerah, kata dia, masih menunggu arahan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Alamsyah mengatakan, meskipun penyebaran virus corona sudah dapat dikendalikan, namun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional sebagai adaptasi new normal masih berlangsung sampai sekarang. Sebab, wilayahnya mengikuti kebijakan di DKI Jakarta sampai dengan 2 Juli 2020.
"Sesuai arahan Gubernur, Bodebek sampai 2 Juli," kata dia.
Selain itu, kata dia, tes masif menggunakan rapid test masih berlangsung. Dalam sehari rata-rata 100-300 orang. Adapun sasarannya adalah pedagang maupun pengunjung di pasar-pasar tradisional. Sementara itu, tes PCR dalam sehari sebanyak 120 dilakukan di rumah sakit dan puskesmas.
Alamsyah mengatakan, sekarang jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi sebanyak 10 orang, empat dirawat di rumah sakit sedangkan enam menjalani isolasi mandiri. Secara keseluruhan sudah 246 warga Kabupaten Bekasi terpapar virus corona, 20 diantaranya meninggal dunia.