TEMPO.CO, Bogor - Menjelang berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang jatuh pada 2 Juli 2020, sejumlah tempat usaha dari sektor pariwisata di Puncak sudah terlebih dahulu beroperasi. Selanjutnya Puncak yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat akan memasuki era AKB atau Adaptasi Kebiasaan Baru.
Komandan Rayon Militer Cisarua, Mayor Aris Nazarudin mengatakan sudah berkeliling ke semua lokasi wisata dan meminta pengelola untuk lebih tegas dan memperketat pengawasan dalam penerapan protokol kesehatan.
"Di samping kami kekurangan personil, kami meminta kepada para pengelola untuk membantu kami yakni melakukan pengawasan sendiri," kata Aris di Cisarua, Minggu, 28 Juni 2020.
Terpisah, manager operasional resto Cimory, Arief Suryadi, membenarkan kondisi wisatawan di Puncak mulai terlihat kembali ramai. Ia menyebut meski tidak begitu banyak seperti dulu, namun banyaknya pengunjung jadi perhatian utama. Sehingga penekanan protokol kesehatan yang sudah diatur, tidak begitu efektif karena sulitnya mengatur pengunjung. "Kami saat ini mengoptimalkan man power yang ada," ucap Arief saat ditanya kesiapan pihaknya pada era AKB nanti.
RO Manager Pesona Alam Hotel dan Spa, Christian Agung, mengatakan tetap mengetatkan protokol kesehatan baik tetap dalam masa PSBB ataupun nanti saat AKB. Christian menyebut penekanan dan sosialisasi yang terus diinformasikan kepada pengunjung, sangat berefek pada pribadi tamu hotelnya. Sebab, saat adanya pelanggaran kesehatan antar pengunjung, satu sama lain saling mengingatkan. "Karena mereka pun pastinya tidak mau tertular toh," kata Christian.
Humas TSI, Julius H Suprihado, mengatakan hingga saat ini tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dalam menjalankan operasi TSI. Bahkan Julius mengklaim Gubernur Jawa Barat pun mengapresiasi penerapan SOP di TSI. Julius pun menyebut untuk keselamatan pengunjung dan khususnya anak-anak, TSI belum berani buka wahana permainan. "Malah kami tambah lagi tempat mencuci tangan dan sejumlah titik penyimpanan hand sanitizer," kata Julius.