Namun sejak pandemi virus corona melanda Jakarta, Armen dan kolega terpaksa beralih profesi, bahkan harus menjual harta benda."Kalau saya harus jual mobil yang baru dibeli dua bulan lalu. Dulu belinya Rp 115 juta, kemarin dijual laku Rp 90 juta," katanya.
Sebagian uang hasil penjualan mobil dipergunakan Armen untuk menutup biaya operasional dapur umum yang kini dihuni anggota seniman."Uangnya kita pakai untuk masak rendang, gulai ikan, ikan bakar. Untuk seniman juga yang sekarang tinggal di sana," katanya. Dapur Umum Tanah Merdeka itu berada di dekat Kampus Uhamka, Jakarta Timur.
Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mabes Polri Irjen Pol Raja Erisman (tengah) berpose usai memberikan bantuan sembako kepada 150 seniman di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa, 30 Juni 2020. ANTARA/Andi Firdaus
Seniman tari Siti Suryani, 42 tahun, terpaksa beralih profesi sebagai pedagang bawang untuk menghidupi keluarga di tengah pandemi Covid-19. "Saya ini aslinya instruktur tari. Yang penting kita mendapatkan rezeki, kebetulan suami sakit, saya yang rawat sendiri. Kalau kesenian stop, saya berkegiatan lain jual masakan sampai bawang," katanya.
Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mabes Polri Irjen Pol Raja Erisman dalam sambutannya mengatakan pekerja seni TMII hanya sebagian dari banyak profesi yang kini terpuruk akibat Covid-19. "Tapi saya berpesan, mari jaga keselamatan diri ikuti protokol kesehatan. Ini semua bukan hanya untuk menjaga diri, tapi juga untuk keselamatan lingkungan keluarga," katanya.