Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Pengamat Soal Premanisme Pasca-Penangkapan John Kei

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Suasana rilis kasus penangkapan lima orang DPO kelompok John Kei di Polda Metro Jaya, Jumat, 26 Juni 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Suasana rilis kasus penangkapan lima orang DPO kelompok John Kei di Polda Metro Jaya, Jumat, 26 Juni 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian kembali menangkap John Kei pada Ahad, 20 Juni atas dugaan pembunuhan yang dilatarbelakangi sengketa uang hasil penjualan tanah. John Refra alias John Kei yang baru saja bebas dari Nusakambangan dan sempat dikabarkan telah bertobat kini kembali melakukan aksi brutal bersama anak buahnya.

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan bagaimana sebenarnya premanisme tetap eksis. Antropolog dari Universitas Indonesia, Rendy A. Prasetya menjawab bahwa premanisme akan selalu ada di mana pun dan kapan pun, baik di negara maju maupun berkembang. Alasan preman tetap eksis karena masyarakat sendiri yang membutuhkan kehadiran mereka.

"Preman juga profesi," kata Rendy kepada Tempo pada Selasa, 30 Juni 2020.

Rendy mengatakan, preman adalah orang bebas, dalam artian pihak yang tidak berbaju atau berseragam. Sejumlah masyarakat, kata Rendy, membutuhkan jasa preman seperti untuk penagihan utang, pengambilan kendaraan, dan pengelolaan parkiran yang dia sebut sebagai sumber daya. Di DKI Jakarta, kata dia, sumber daya tersebut melimpah.

"Sumber daya ini menghidupi masyarakat dan sekaligus menghidupi preman itu sendiri. Jadi, mereka saling membutuhkan," ujar Rendy.

Rendy menjelaskan, preman terikat pada jaringan sosial yang melampaui kelompok sosial. Jaringan ini juga merupakan faktor yang membuat preman selalu eksis. Contohnya kata dia, kelompok Kei tak harus selalu kerja sama dengan Kei, begitu pun dengan kelompok Ambon dan organisasi masyarakat atau Ormas. Bahkan menurut dia, jaringan ini pun lintas kategori. Tidak hanya sebatas antarpreman, namun juga terhubung hingga ke orang-orang di institusi negara.

"Kalau kita lihat mereka saling terkoneksi," ujar dosen yang juga pernah meneliti tentang premanisme ini.

Rendy mengatakan, pemenjaraan pimpinan premanisme juga tidak otomatis membubarkan kelompok. Ia berujar, penjara hanyalah isolasi fisik, bukan isolasi jaringan sosial. Jadi wajar saja, walaupun ketua preman telah ditangkap dan dipenjara, kelompoknya akan tetap eksis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena tetap akan ada orang yang menggantikan peran atau yang berperan atas nama. Isolasi badan tersebut tidak menghentikan pergerakan orang," kata Rendy.

Dalam laporan Koran Tempo edisi 26 Juni 2020 disebutkan bahwa peta premanisme di Jakarta tak banyak berubah selama satu dekade terakhir. Seorang perwira polisi mengatakan nama-nama lama seperti John Kei dari kelompok Maluku; Thalib Makarim dari Ende, Flores; dan Hercules dari Timor, masih dominan.

Meski menganut budaya patron-klien yang kuat, sumber Tempo tersebut mengatakan bahwa pemimpin yang bolak-balik masuk dipenjara tidak membuat suatu kelompok bubar. Kalau sekadar lebih kalem, iya.

"Mereka menunggu momen saja, seperti kasus John Kei, yang terjadi setelah dia keluar penjara," ujar sumber itu.

Menurut sumber Tempo itu, belakangan memang muncul kelompok baru. Namun polisi mengidentifikasi mereka terafiliasi dengan nama lama, termasuk Hercules. "Cuma saat ditangkap, mereka tidak mau mengakui hubungan itu," kata perwira yang terlibat dalam penangkapan Hercules pada 2018 ini.

M YUSUF MANURUNG | INGE KLARA SAFITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

3 hari lalu

Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

7 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.


GBI Keluarga Allah Sumbang Alkitab ke Lapas Salemba

9 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Alkitab ke Lapas Salemba

Mantan preman Jhon Kei memberikan kesaksian tentang perjalanan hidupnya.


Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

29 hari lalu

Intimidasi demo mahasiswa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Istimewa
Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.


Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

38 hari lalu

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.


Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

42 hari lalu

Delpedro Marhaen. youtube/Refly Harun
Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.


Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

42 hari lalu

Ki-ka. Direktur Imparsial Gufron Mabruri, Aktivis HAM ayah Ucok Munandar korban penghilangan paksa 97/98 Paian Siahaan, Aktivis HAM Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa 1997/1998 Petrus Hariyanto, Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya, dan Aktivis HAM Istri almarhum Munir Suciwati saat mengikuti diskusi publik di Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. Diskusi yang dihadiri korban dan keluarga korban kasus HAM membahas perhelatan Pemilu 2024 terkait perilaku elit politik yang pragmatis dan lebih berorientasi pada kekuasaan dapat mengakibatkan isu dan agenda Hak Asasi Manusia (HAM) terpinggirkan. TEMPO/Subekti.
Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.


Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

43 hari lalu

Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.


Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

51 hari lalu

Jenazah Yudha Bagus Setiawan, anggota ormas Islam yang menjadi korban meninggal dalam penembakan saat sweeping perjudian di wilayah Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam, 26 Januari 2024, dibawa ke dalam mobil ambulans. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.


1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.