TEMPO.CO, Jakarta -PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta melakukan sejumlah perubahan standar layanan saat new normal atau kenormalan baru.
Salah satunya, yakni mempercepat headway atau jarak kedatangan antar bus pada jam-jam sibuk.
"Sebelum new normal headway 5-10 menit saat peak hour (jam sibuk), di new normal headway 2-3 menit peak hour," ujar Direktur Operasional PT Transjakarta, Prasetia Budi saat zoom meeting pada Selasa, 30 Juni 2020.
Budi mengatakan, perusahaannya juga akan membatasi kapasitas angkutan bus menjadi 50 persen saat new normal. Langkah ini dilakukan untuk mengatur jarak antara pengguna Transjakarta. Persentase yang sama juga berlaku di halte bus untuk mengatur antrean.
Menurut Budi, jika kapasitas halte sudah melebihi dari 50 persen, petugas akan melakukan sejumlah tindakan.
Di antaranya adalah mengatur posisi antrean dengan memaksimalkan area halte dengan tetap melakukan psychal distancing; penutupan sementara bagi pelanggan yang hendak masuk dari luar halte; dan percepatan tehadap arus pelanggan keluar halte dengan tetap mengikuti mekanisme tap out pada gate.
"Dan pengaturan proses penurunan pelanggan dengan cara menahan bus untuk sementara," kata Budi.
Budi berujar, PT Transjakarta juga telah menyiapkan strategi mengurai kepadatan di halte saat new normal. Di antaranya dengan menyiapkan bus kosong yang standby di halte terdekat, memberlakukan rute poros atau tidak melayani sampai halte ujung terhadap rute-rute yang sudah dievaluasi jumlah pelanggannya di halte ujung untuk melayani halte yang padat, dan menyiapkan bus kosong untuk melayani halte yang sedang terjadi antrean kepadatan dan penumpukan pelanggan.
Selanjutnya, ujar Budi, memodifikasi rute langsung ke tujuan tanpa harus transit guna meminimalisir antrean pelanggan dan penumpukan di halte transit. Strategi terakhir, memperbantukan dengan bus dari rute Transjakarta yang sepi untuk mengurai rute yang haltenya padat dan terjadi penumpukan pelanggan.