TEMPO.CO, Jakarta -Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan 2 karyawan Starbucks yang menjadi terduga pelaku pengintip payudara lewat kamera CCTV, mengaku mengenal korbannya.
"Keterangan awal memang dua orang tersebut mengenal korban ini, dia kenal, kemudian dia zoom, bahkan salah seorang (terduga pelaku) memang suka kepada korban tersebut," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Juli 2020.
Yusri mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman kasus ini, salah satunya dengan berusaha menghubungi korban. Dari kedua orang terduga pelaku, yakni K dan D, pihak kepolisian mendapatkan nomor korban.
"Mudah-mudahan korban hari ini bisa menghadap, kami lakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Utara," kata Yusri.
Sebelumnya netizen di media sosial Twitter ramai membicarakan perihal seorang karyawan yang diduga bekerja di sebuah kedai kopi Starbucks sedang mengamati pengunjung melalui video CCTV.
Dalam video tersebut, oknum pegawai yang memperhatikan video mengarahkan kameranya ke bagian kaki seorang pengunjung yang sedang duduk dan berlanjut ke bagian dada.
Oknum tersebut tidak sendirian dalam memperhatikan rekaman CCTV. Ada dua rekannya yang ikut tertawa saat mengamatinya.
Video tersebut langsung viral di Twitter dan mendapat banyak hujatan dari netizen karena dianggap sebagai salah satu bentuk pelecehan seksual.
Sari Coffee Indonesia selaku perusahaan yang menaungi kedai kopi Starbucks memastikan kedua karyawan yang melakukan tindakan tak senonoh mengintip payudara itu telah dipecat. "Kami memastikan bahwa individu yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi bersama PT Sari Coffee Indonesia," ujar Senior General Manager, Corporate PR and Communications, PT Sari Coffee Indonesia, Andrea Siahaan.