TEMPO.CO, Bogor -Wacana Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melakukan rapid test bagi penonton pentas Rhoma Irama di Desa Cibunian, Pamijahan membuat warga setempat cemas.
Faridz Ma’ruf, 34 tahun, mengatakan pelaksanaan rapid test akan membuat warga tidak nyaman. Karena warga setempat mengklaim di desa mereka aman tanpa adanya satu warga pun yang tertular. “Lagian yang hadir warga Pamijahannya hanya sebagian. Kebanyakan dari luar,” kata Faridz kepada Tempo, melalui sambungan telepon, Sabtu 4 Juli 2020.
Faridz mengatakan terjadinya kerumunan karena penampilan Rhoma Irama pun, menjadi bukti kurang tegasnya Pemkab Bogor. Sehingga dia menyebut pemanggilan penyelenggara dan munculnya wacana rapid test, dinilai terlambat. Sebab, jika mau menegakkan aturan tentang PSBB harusnya Pemkab yang sudah mengetahui akan hal ini meminta petugas membubarkan acara jika terlihat adanya pelanggaran.
“Ini malahan waktu acara beberapa petugas yang ada pun diam saja. Terus acaranya tidak hanya di Minggu, Sabtunya pun ada acara wayang golek,” kata dia.
Sehingga dengan kondisi itu, Faridz berharap rapid test juga diterapkan untuk semua petugas yang hadir. Ia juga pesimis Tim Gugus Tugas akan mampu melakukan rapid test secara keseluruhan penonton yang hadir. “Pertama siapa saja yang hadir, kan mereka tidak tahu. Kedua, sampai saat ini belum ada tuh rapid test,” ucap Faridz.