TEMPO.CO, Jakarta - Diskotek Top One yang disegel Pemerintah Provinsi DKI karena beroperasi pada masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB masih tampak lengang pada Senin, 6 Juli 2020.
"Tidak ada aktivitas," kata seorang pria yang mengaku bernama Iwan. Ia tampak baru saja keluar dari dalam diskotek yang digerebek Dinas Pariwisata DKI pada pekan lalu itu.
Menurut Iwan, ia merupakan pekerja bangunan yang sedang membereskan beberapa bagian dalam gedung Diskotek Top One. "Saya kerja di lantai empat," kata dia.
Pria yang membawa sebatang besi berukuran 2,5 meter ini mengaku ada dua tukang yang melayani pekerjaan di dalam bangunan itu. Berselang tiga menit keluar dua orang pria, seorang menuju tempat di mana Iwan sebelumnya mengambil besi.
Seorang lain bertubuh gempal yang di lehernya tergantung kalung berwarna perak mendekati sebuah kios yang terletak di pojok kanan. "Enggak ada aktivitas, memangnya kenapa?" ucap pria bertato berlambang swastika di atas lengan kiri ini saat ditanya Tempo.
Di kios yang dijaga pasangan suami-istri dan seorang bocah perempuan itu, lelaki bertubuh gempal dengan tubuh setinggi 167 sentimeter ini memesan minuman dingin. Setelah minuman di gelas plastik tiba di tangan, ia beranjak masuk, menghilang di balik pintu Top One berwarna hitam. "Semenjak tutup, sekuritinya jarang datang ke mari," ujar Budi, pemilik warung.
"Yang tadi Bang Dado," kata istri Budi menunjuk pria bertato itu. Ia bercerita berjualan di pelataran ini sejak 2000 silam.
Diskotek Top One digerebek Dinas Pariwisata DKI pada Jumat 3 Juli 2020. Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Bambang Ismadi, mengatakan diskotek Diskotek Top One, telah tiga hari beroperasi sebelum digerebek pada Jumat, 3 Juli lalu. "Kami juga baru dapat info tiga hari lalu," kata Bambang melalui pesan singkatnya.
Hingga pada Jumat pekan lalu, aparat Dinas Pariwisata dan Satpol PP DKI menggerebek dan menemukan 130 orang berada di dalam Diskotek yang terletak di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat itu.
Dinas Pariwisata kemudian menyegel diskotek tersebut. Segel itu masih tertempel di pintu masuk Diskotek Top One pada hari ini.
Seorang pria yang keluar dari dalam bangunan diskotek mengaku tengah mengerjakan renovasi. "Lagi kerja betulin lift," ujar pria itu.
Ia mengatakan pekerjaan di dalam Top One berlangsung sejak kemarin dan belum bisa memastikan kapan rampung. "Belum tahu kapan, masih lama," ujar dia.
IHSAN RELIUBUN