TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta kembali memulai pengerjaan konstruksi proyek kereta bawah tanah Fase 2A paket CP-201 rute Thamrin-Monas yang sempat ditunda akibat pandemi Covid-19.
"Untuk pengerjaan fase II situasinya sekarang sudah mulai dikerjakan," ujar Direktur Utama PT MRT William Sabandar dalam rapat Komisi B DPR DKI, Rabu 8 Juli 2020.
Pada saat ini MRT Jakarta melakukan pembangunan di Monas dan kawasan Thamrin. Pengerjaan Fase 2 semula dijadwalkan pada Maret lalu.
Pembangunan fase II juga tertunda akibat mobilitas pekerja Jepang yang tidak bisa masuk ke Jakarta akibat pandemi Covid-19. Saat ini, para pekerja Jepang sudah mulai bisa masuk ke Jakarta.
Akibat penundaan ini, PT MRT merevisi jadwal pengerjaan dari 1 Maret 2020-31 Desember 2024 menjadi 3 Juni 2020 dan ditargetkan rampung 30 Maret 2025.
Sebelumnya, William menyampaikan molornya proyek Fase 2A rute Bundaran HI-Kota ini otomatis menunda lelang paket CP-202 (Harmoni-Mangga Besar), CP203 (Glodok-Kota), CP204 (Kota-Ancol Barat), CP205 (pengadaan sistem persinyalan dan rel kereta), serta CP206 (pengadaan 12 rangkaian kereta).
Karena itu, penyelesaian keseluruhan konstruksi MRT Jakarta melambat dari target November 2025 menjadi Februari 2026. Rencana operasional kereta pun berubah ke Maret 2026.
Kereta bawah tanah Fase 2A melintas di Thamrin-Monas-Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 5,8 kilometer. Sementara rute Fase 2B dari Kota hingga Depo Ancol Barat sepanjang 6 kilometer.
PT MRT Jakarta telah mendapatkan kucuran dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai 22,5 triliun. BUMD itu membutuhkan dana tambahan Rp 7,3 triliun yang sudah diusulkan ke pemerintah.