JICA juga mewajibkan MRT Jakarta supaya memiliki lahan depo untuk pembangunan MRT fase II di trase II-B. Sehingga proyek pembangunan MRT trase II-B bisa dikerjakan ketika proyek trase II-A jurusan Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota selesai dikerjakan.
"JICA akan menurunkan tim atas pertimbangan pemerintah Indonesia untuk menghitung (pinjaman), dan kira-kira apakah depo sudah dibebasin atau belum. Kepastian tentang depo itu pada bulan November," ucapnya.
Menurut William, keberadaan depo di Ancol Barat akan memuluskan pinjaman MRT Jakarta untuk pembangunan jalur di trase II-B.
Sebetulnya, anggaran Rp 22,5 triliun dari proyek trase II-A, dapat digunakan untuk pembangunan depo di Ancol Barat, dengan skala kecil."Dari Rp 22,5 triliun kami baru bisa bikin depo sedikit di Jakarta utara, tapi untuk pembangunan jalurnya ini belum. Kami akan minta didanai juga oleh JICA," ujarnya.
Saat ini, MRT Jakarta telah melanjutkan proyek trase II-A pada 15 Juni 2020 lalu. Proyek yang juga dari pinjaman JICA itu sempat tertunda karena adanya wabah COVID-19 yang melanda ibu kota sejak Februari 2020 lalu.
"Proyek trase II-A sudah jalan di Monas dan kawasan Thamrin, tapi saya berpesan jangan terlalu keras biar nggak ganggu traffic (lalu lintas)," ucapnya.