TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pesanggrahan Iptu Fajrul Choir mengatakan editor Metro TV Yodi Prabowo hilang dua hari sebelum ditemukan tewas di pinggir Tol JORR.
Polisi awalnya menerima laporan dari saksi bahwa sepeda motor korban terparkir di salah satu warung penjual bensin pada Rabu dinihari, 8 Juli 2020 sekitar pukul 02.00.
"Keadaan mesin motor pada saat itu sudah dingin dan saksi tidak melihat korban. Saksi melapor ke Polsek Pesanggrahan," kata Fajrul saat dikonfirmasi pada Jumat, 10 Juli 2020.
Tubuh editor Metro TV itu baru ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat, 10 Juli 2020. Tiga orang anak yang sedang bermain layangan menemukan mayat korban di pinggir tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Setelah menerima laporan itu, polisi langsung datang ke lokasi. "Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur," ujar Fajrul.
News Director Metro TV Arief Suditomo mengatakan bahwa Yodi Prabowo terakhir kali terlihat bekerja pada Selasa, 7 Juli 2020. Korban yang merupakan karyawan di Metro TV sejak 15 Desember 2015 itu disebut berada di kantor dari pukul 15.00 sampai 22.27.
“Kami memohon kepada pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyidikan sehingga kami dapat menemukan titik terang atas kejadian ini,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Irwan Susanto menduga Yodi Prabowo meninggal karena dibunuh. Dugaan tersebut didapat polisi dari penemuan luka tusuk pada tubuh korban.
"Ada dugaan korban pembunuhan, tapi masih kami dalami," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat, 10 Juli 2020.
Selain menemukan luka tusuk di tubuh editor Metro TV, penyidik juga menemukan sebuah senjata tajam. Senjata itu telah disita sebagai dugaan barang bukti. "Satu pisau kita amankan," kata Irwan.
